“Saya ingin petani yang ada di kota pariaman ini kembali melakukan geospasial aman untuk mengukur kembali seberapa besar luas lahan sawah yang mereka garap sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan bahwa kita memang memiliki lahan sawah terlindungi seluas 1.785 hektar tersebut”, ungkapnya
Lebih lanjut Genius Umar menyebutkan bahwa lahan pertanian sangat penting sekali untuk dilakukan pemetaan secara partisipasif oleh para kelompok petani, karena merekalah yang mengetahui kondisi tempat atau lahan pertanian yang mereka olah.
Ia berharap melalui sosialisasi ini, petani dapat memanfaatkan teknologi geospasial secara optimal dalam pengelolaan lahan pertanian mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang pengukuran geospasial, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka dalam berbagai kegiatan pertanian mereka.
“Pengukuran geospasial dalam pengelolaan lahan pertanian karena teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, serta dapat membuka wawasan dan metode yang dapat digunakan untuk memetakan lahan pertanian yang ada ”, tegas Genius.
Acara dihadiri oleh pj. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Anilta, dengan peserta sebanyak 120 orang perwakilan dari masing-masing kelompok tani yang ada di kota pariaman. (agus)