PADANG – Senin (30/9) 10 sudah gempa besar yang meluluhlantakkan Padang dan Sumbar secara umum berlalu. Peringatannya dipusatkan di Monumen Gempa Jalan Diponegoro, Padang.
Acara itu dilaksanakan mulai dari pagi hingga sore hari itu antara lain pembagian poster kebencanaan pada setiap persimpangan lampu merah seperti kawasan By Pass dekat kantor BPBD Kota Padang dan lokasi lainnya, Zikir dan doa bersama yang dipusatkan di Masjid Agung Nurul Iman usai Shalat Zuhur hingga upacara peringatan 10 Tahun Gempa pada pukul 17.15 WIB sekaligus Tabur Bunga di Tugu Gempa.
Terkait hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Wismar Pandjaitan meminta kepada Badan Penanggunagan Bencana Daerah (BPBD) Padang untuk meningkatkan kegiatan sosialasi bencana secara terus menerus di masyarakat.
“Hal itu agar nantinya jika suatu saat terjadi bencana, masyarakat sudah siap. Mereka mengetahui langkah apa yang harus dilakukan dan tak panik saat bencana datang,” kata Wismar.
Di samping itu, lanjutnya penyedian sarana dan prasarana untuk bencana perlu dilengkapi, demi memudahkan warga menyelamatkan diri dan menghindari korban jiwa yang banyak.
“Pemerintah harus menyiapkan jalur-jalur evakuasi, rambu petunjuk hingga shelter untuk masyarakat menyelamatkan diri jika terjadi bencana,” ujar kader PDI-P ini.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Edi Hasymi menyampaikan rangkaian peringatan 10 tahun gempa itu dilaksanakan dalam rangka mengisi Hari Kesiapsiagaan Bencana serta mengubah maindset masyarakat dalam menghadapi bencana yang akan datang.
BPBD Padang, katanya akan terus melengkapi sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana secara bertahap seperti jalur evakuasi, sirine, sosialisasi kebencanaan di tengah-tengah warga dan lain sebagainya.
“Kepada masyarakat diminta tetap waspada dan tidak terpancing isu dari pihak yang tidak bertanggungjawab jika bencana datang,” pungkasnya. (bambang)