LIMAPULUH KOTA-Kebakaran hebat menghanguskan 11 unit rumah warga di Kampung Guci Topi, Dusun Tarondam, Jorong Simpang Abu, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota, Rabu (14/11) dini hari. Empat unit sepeda motor tinggal bangkai.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 36 orang korban dilaporkan mengungsi. Kebakaran juga mengakibatkan seorang pemuda bernama Randi Pratama (26), dirawat intensif di RS M Djamil Padang karena mengalami luka bakar yang serius.
Dari 11 unit rumah dan bangunan yang terbakar itu, satu diantaranya diketahui milik Walinagari Simpang Kapuak, Feliadi (38).
“Kebakaran sangat cepat berlangsung,” kata Wirna Yunita, istri Walinagari Feliadi saat didatangi Singgalang ke Rumah Gadang Kaum Kampai, di Dusun Pasia Loweh, Jorong Simpang Abu, 750 meter dari lokasi kejadian.
Di rumah gadang empat ruang yang biasa dihuni Feriyeni (59) itu, 10 dari 11 keluarga yang rumahnya terbakar di kampung Guci Topi mengungsi. Kebetulan, ke 10 keluarga korban punya hubungan kekerabatan.
“Kejadian pukul 23.00 WIB lebih, api baru padam pukul 00.30 WIB,” tukuk Wirna Yunita. Wanita ini, memekik histeris saat api memantik bangunan di samping rumahnya.
Dia melulung minta tolong. Saat kejadian, penduduk sekitar tengah terlelap pulas. Mereka berduyun keluar rumah. Tak ada yang tersisa, kecuali baju di badan. Saat kejadian, Walinagari juga tengah di warung. Jaraknya lumayan jauh.
Informasi yang dirangkum Singgalang di lokasi kejadian, selain menghanguskan rumah Walinagari yang dia huni bersama istrinya dan anak anaknya Tika, Naldi, Safa dan Marwa, identitas para korban pemilik rumah lainnya masing masing sebagai berikut.
Rinciannya, rumah pasangan suami istri Ela dan Dodi. Mereka punya satu anak, Zifara. Kemudian, kediaman Wiwit yang biasa dihuni suami dan tiga anak mereka serta ibu Wiwit.
Berikut, rumah pasangan suami istri Reti dan Indra yang didiami bersama dua anak anaknya. Masing masing Windi dan Refa.
Setelah itu, rumah Rosmi dan Suhaimi dan rumah pasangan suami istri Inet dan Hendrizon yang selama ini menjadi tempat tinggal mereka bersama anak anaknya Zona dan Nasa.
“Juga ikut terbakar, rumah milik Karuni. Rumah ini biasanya juga kosong. Termasuk, rumah orangtua kami Eni dan Datuk Lelo Putiah,” kata Idot, yang merupakan anak dari pemilik rumah. Tapi, Idot tidak tinggal di sana.