Batusangkar–Sebanyak 112 warga yang berada pinggang gunung Marapi di kawasan Kecamatan X Koto masih mengungsi.
Pengungsi ini berada di Mushalla Nurul Ikhlas Nagari Koto Baru sejak beberapa hari lalu, karena kecamasan akibat tak berhentinya erupsi Gunung Marapi.
Bupati Eka Putra meninjau posko pengungsian ke Mushalla Nurul Ikhlas, kemudian mengunjungi lahan pertanian yang terdampak erupsi di Nagari Aia Angek dan Nagari Panyalaian, Minggu (14/1).
Dihadapan warga, Bupati minta jangan percaya dengan informasi yang belum tentu benar adanya alias hoax, karena harus dicek kebenarannya, tidak panik, karena kalau panik tensi bisa naik dan penyakit lain juga akan timbul.
Dikatakannya, erupsi Gunung Marapi yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan sudah banyak dampak ditimbulkannya, seperti halnya gagal panen hasil perkebunan masyarakat, kecemasan tinggi terkhusus yang tinggal dipinggang lereng Marapi yang turun dan mengungsi ketempat lebih aman.
Eka Putra yang baru turun di BIM usai tugas di Jakarta telah melaporkan kondisi erupsi Gunung Marapi ke BNPB pusat.
“Alhamdulillah, kita Tanah Datar mendapatkan bantuan berupa logistik dari BNPB dan diberikan dua tahap, mengingat jika erupsi besar terjadi maka ada 7 kecamatan di selingkar Marapi yang akan terdampak,” ujarnya.
Dikatakan, untuk antisipasi erupsi Marapi Pemkab juga sudah menyiapkan tenda di Polsek Kecamatan X Koto, di Kecamatan Batipuh dan juga di Batusangkar.
“Bapak Ibuk jangan panik, nanti tensi naik, pemerintah hadir untuk masyarakat. Dari itu, Saya instruksikan Dinas Kesehatan untuk memeriksa kesehatan bapak-ibuk, begitu juga dengan anak-anak, karena abu vulkanik ini sangat berbahaya bagi kesehatan,” ucapnya.
Bupati Eka Putra juga mengimbau masyarakat di beberapa nagari yang terdampak abu vulkanik, untuk memeriksakan kesehatan ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah daerah dan itu gratis.
Terkait pertanian masyarakat yang rusak atau gagal panen, Bupati menyatakan sudah didata melalui Dinas Pertanian akan diberikan bantuan pada masyarakat berupa BLT, masker dan bantuan saprodi untuk petani.
Menurut Kadis Sosial Afrizon, bukti kehadiran pemerintah daerah sesuai intruksi bupati telah didistribusikan bantuan pangan bagi pengungsi di posko pengungsian.
Kata Afrizon, sebelumnya turun dari lereng marapi sebanyak 24 Kepala Keluarga (KK) 68 jiwa, hari berikutnya turun lagi 12 KK, 44 jiwa sehingga total pengungsi mencapai 112 jiwa.
Saat itu, Bupati diikuti Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra, Ketua DPRD Roni Mulyadi Dt. Bungsu, dan pejabat Pemkab. (ydi