SIMPANG AMPEK – Hasil tracking Tim gugus tugas penanganan percepatan Corona Virus Disease (Covid-19) Pasaman Barat, ada 28 warga Katimaha yang melakukan kontak dengan MP (45) sopir mobil elpiji yang meningggal di Agam
Juru bicara Tim gugus tugas penanganan percepatan Corona Virus Disease (COVID-19) Pasaman Barat, Gina Alecia mengatakan, 14 orang diantaranya sudah dilakukan tes swab. Mereka adalah, keluarga, kenek dan teman korban yang pernah kontak langsung dan tidak langsung. Sisanya akan dilanjutkan kemudian.
“Kita sudah melakukan tes swab kepada 14 orang yang kontak dengan korban Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia pada Jumat (8/5) malam,” katanya.
Adapun pengambilan sampel swab dilakukan di RSUD Pasaman Barat dan sudah dikirim ke Laboratorium Unand untuk diperiksa.
“Untuk korban yang meninggal, MP sampel swabnya dilakukan di RSUD Lubuk Basung, Agam. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar,” harapnya.
Sementara itu, tim gugus tugas Pasbar terus melakukan tracking riwayat kontak korban. Ini untuk antisipasi terhadap kemungkinan terburuk dan bisa dicegah.
“Terhadap 28 orang itu telah kita sarankan untuk isolasi mandiri sampai hasil tes swabnya keluar,” katanya.
Adapun kronologis kejadian, MP hendak pulang ke Pasaman Barat, sekitar pukul 21.45 WIB sampai di daerah Tiku, Agam. Ia merasa pusing dan langsung berhenti di Klinik Mutiara Biru Tiku.
Di Klinik itu petugas melihat MP mengalami gejala sesak nafas dan tidak lama kemudian tidak sadarkan diri. Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) petugas melakukan pengecekan dan korban dinyatakan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Lubuk Basung.
“Dengan melihat kondisi korban sebelum meninggal dengan ada sesak nafas dan ada riwayat perjalanan maka korban kita masukkan ke Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19,” ujar Gina.
Setelah diambil sampel untuk swab, Sabtu pagi korban dibawa ke Pasaman Barat untuk dimakamkan memakai protap COVID-19. (Dika)