Di Jawa Timur, PLN berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambungkan listrik gratis ke 4.500 keluarga pra-sejahtera di wilayah tersebut. Dari total tersebut, sekitar 3.100 penyambungan listrik yang berasal dari donasi hasil PLN Mobile VCRR dan 1.400 dari Dinas ESDM Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi positif sinergi antara PLN dan pemda. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN atas bantuan penyambungan listrik gratis kepada warga Jawa Timur.
“Kami berharap bantuan biaya sambung listrik yang telah diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PLN juga dapat bermanfaat bagi warga masyarakat. Semoga dengan adanya listrik kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan dapat menggerakkan roda perekonomian,” harap Khofifah.
Salah satu penerima bantuan, Jari yang berprofesi sebagai petani merasa senang atas bantuan biaya penyambungan listrik PLN. “Sebelumnya kami menyalur listrik dari tetangga, _Alhamdulillah_ sekarang mendapat bantuan sambung listrik gratis dari PLN dan Bu Gubernur. Terimakasih sekali sekarang bisa untuk kebutuhan listrik,”tutur Jari.
Tak hanya di Jawa Timur, PLN juga melakukan sambungan listrik gratis kepada 3.854 kepala keluarga pra-sejahtera di Sumatera Barat dengan nilai Rp 2,8 miliar.
Staf Ahli Bupati Pasaman Barat Adrianto memberikan apresiasi kepada PLN yang terus berupaya mengambil bagian melalui program-program bantuan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PLN yang sudah membantu kami Pemerintah Daerah dalam meringankan beban masyarakat yang membutuhkan bantuan. Ini sangat berarti bagi masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Semoga kepedulian PLN terus berlanjut di masa depan,” ujarnya.
Sardani, salah seorang penerima bantuan di Sungai Aur bantuan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sambungan baru listrik bagi warga desanya.
“Terima kasih untuk PLN atas penyalaan listriknya. Bantuan ini sangat berarti dan bermanfaat bagi kami penerima bantuan. Persoalan sosial disini sangat kompleks, kemiskinan dan ketiadaan listrik sangat melemahkan kami. Namun sekarang kami dapat menjalankan kegiatan ekonomi dengan baik, ini sangat berarti bagi kami”, jelas Sardani. (*/benk)