PADANG – Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah Madrasah Sumatera Barat gelar Rakorda ke 2 di Ruang Pertemuan Imam Bonjol, LPMP Sumatera Barat selama dua hari. Kamis – Jumat (13-14/12).
Rapat tersebut diikuti pengurus dan perwakilan Koordinator Pelaksana Akreditasi (KPA) Sekolah madrasah dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Ketua BAN-S/M Sumbar Prof. Sufyarma Marsidin mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka evaluasi dan peningakltan seluruh program dan kinerja BAN-S/M untuk 2019.
“Peserta diberikan pemahaman terhadap isu Strategis Pencapaian mutu pendidikan melalui akreditasi sekolah 2019. Juga digelar diskusi kelompok terkait kinerja Asesor, diskusi terkait pelaksanaan akreditasi dengan menggunakan aplikasi Sispena dan diskusi pelaksanaan akreditasi SMK,” katanya.
Sebelumnya, Kepala LPMP Sumbar Rasoki Lubis berbagi pengetahuan terkait sistem penjamin mutu internal dan korelasinya dengan akreditas.
Bicara soal akreditasi yang ada saat ini, Sufyarma mengatakan bahwa berdasarkan data hasil akreditas tahun 2018 sebanyak 216 sekolah telah memiliki akreditasi A.
“Rincian sekolah dengan akreditasi A itu adalah sebanyak 150 Sekolah dasar, satu MI, 9 SMP, 2 MTS, 28 SMA, 21 MA dan 5 SMK. Sementara untuk akreditasi B totalnya sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 432 SD, 10 MI, 27 SMP, 18 MTS, 35 SMA, 26 MA dan 16 SMK,” katanya.
Sementara itu, untuk sekolah dengan akreditasi C totalnya sebanyak 213 yang terdiri dari 81 SD, 9 MI, 51 SMP, 26 MTS, 13 SMA, 9 MA dan 24 SMK.
“Untuk sekolah yang tidak terakreditasi totalnya ada 40 dari total 1024 sekolah dan madrasah yang saat ini ada di Sumbar. Rinciannya adalah 15 SD, 6 MI, 6 SMP, 3 MTS, 1 SMA, 2 MA dan 7 SMK,” kata Prof. Sufyarma.
Sementara itu, bicara soal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Prof. Sufyarma mengungkapkan bahwa sekolah yang bisa melaksanakan UN hanya sekolah yang sudah terakreditasi. Namun bagi sekolah yang belum memiliki akreditasi untuk sementara ujiannya harus menumpang di sekolah yang telah ter-akreditasi. (rahmat)