Dinas Pendidikan Sumbar Berhasil, Sumbar Masuk 4 Propinsi Terbanyak Lulus SNBP

PADANG,- Salah satu indikator keberhasilan penyelengaraan pendidikan adalah tingkat kemampuan lulusan sekolah (SMA/SMK/MA) ” menembus” Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Dinas Pendidikan Sumatera boleh dikatakan berhasil menyelenggarakan pendidikan setidaknya sampai tahun 2025 yang ditandai dengan tingginya angka prosentase lulusan SMA/SMK/MAN yang mendapat “tiket” masuk PTN lewat Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Kadis Pendidikan Sumbar H. Barlius hari ini (20/3) menginformasikan bahwa Sumbar berhasil menduduki posisi ke 4 dari 20 Propinsi di Indonesia yang menempatkan lulusannya masuk PTN lewat jalur SNBP.

“Alhamdulillah, Sumatera Barat peringkat 4 dari 20 provinsi terbanyak siswa diterima Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) jalur masuk PTN 2025” kata Barlius.
SNBP merupakan seleksi mahasiswa baru berdasarkan pencapaian nilai akademik atau raport, dengan mempertimbangkan nilai rapor serta prestasi akademik dan non-akademik lainnya. Program ini diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/MA/sederajat yang berada di kelas terakhir pada tahun 2025 yang memiliki catatan prestasi unggul.
“Dari 27.362 peserta SNBP yang diusulkan melalui sekolah sekolah SMA/SMK/MA, sebanyak 6.939 siswa atau 25, 76 persen dinyatakan lulus” katanya.

Berdasar persentase kelulusan maka 10 propinsi terbanyak adalah Aceh 43,02%, ⁠Jatim 26,35% lulus, ⁠Sulsel 25,97 lulus, Sumbar 25,34% lulus, ⁠Sumut 23,99% lulus, Riau 20,55% lulus, Banten 15,88% lulus, ⁠Jateng 15,47% lulus, ⁠Jabar 14,67% lulus dan ⁠DI Jkt 14,38% lulus.

Peringkat Sumbar itu kata Barlius untuk pulau Sumatera berada di posisi ke 3 setelah Aceh dan Sumut. Dari sisi jumlah, siswa terbanyak lainnya selain tiga propinsi diatas yang lulus adalah Jatim, Jabar, Jateng dan Sumsel.
“Ini jalur masuk pertama, selanjutnya dua jalur lagi untuk masuk PTN, yaitu SNBT dan Seleksi Mandiri” ujarnya.

Selain SNBP selanjut terdapat Seleksi Nasional Berbasis Tes ( SNBT ) adalah seleksi masuk PTN yang diselenggarakan oleh SNPMB dengan menggunakan tes berbasis komputer yang terstandarisasi. “Tes ini dirancang untuk mengukur potensi kognitif, kemampuan penalaran matematika, serta literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris” kata Barlius.
Selanjutnya adalah Seleksi Mandiri, merupakan jalur penerimaan mahasiswa yang proses dan pelaksanaannya sepenuhnya ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi. Jadwal pelaksanaan seleksi ini berbeda-beda tergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
“Untuk mengikuti ke dua jalur masuk itu siswa kita sudah dapat informasi, mekanisme dan tata cara masuknya, kita berharap lebih banyak lagi anak anak kita diterima ” ujarnya .(MK)