PADANG — Impian Silvia Dewina (42), seorang warga RT 3, RW 2, Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang, untuk memiliki rumah layak huni akhirnya terwujud pada Selasa (11/6). Melalui Program Peduli Hunian 2024, UPZ Baznas Semen Padang mewujudkan impian Silvia yang telah 28 tahun tinggal di rumahnya yang tidak layak huni.
Selasa itu, Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas PT Semen Padang Muhammad Arif dan Kepala Pelaksana Teknis UPZ Baznas PT Semen Padang Mafril, menyerahkan kunci rumah bantuan yang telah selesai dibangun kepada Silvia Dewina.
Rumah itu selesai dibangun selama lebih kurang 20 hari, dengan luas 6×6 meter persegi, terdiri dari dua kamar tidur dan terdapat ruangan untuk mandi, cuci dan kakus (MCK). Kemudian, bahannya untuk atap terbuat dari seng, rangka kayu, dinding asbes dan bagian depannya dari beton.
Silvia Dewina merupakan warga kurang mampu yang menempati rumah tersebut bersama anak perempuannya, Agil Aidil Fitri (21) dan suami anaknya, Boby Saputra serta 2 anaknya yang masih balita.
Silvia Dewina sebenarnya memiliki 4 orang anak, 3 di antaranya sudah menikah sementara yang terakhir masih di duduk bangku SMP dan tinggal bersama salah seorang kakaknya yang lain.
Sebelum menerima pembangunan rumah melalui Program Peduli Hunian dari lembaga penyalur zakat karyawan Semen Padang Group yang merupakan bagian dari SIG, Silvia Dewina tinggal di rumah yang kondisinya cukup memperihatinkan yang jauh dari kata layak huni, dengan atap yang sudah bocor, berdinding papan yang mulai lepas dan tiang penyangga yang sudah lapuk.
Silvia mengaku bahagia karena beberapa tahun lalu mendambakan rumah yang layak dan saat ini bisa mendapatkannya.
“Kami bersyukur kepada Allah SWT. Terima kasih UPZ Baznas PT Semen Padang yang telah membangunkan rumah baru buat saya dan keluarga,” ucap Silvia Dewina, di sela-sela acara peresmian pemakaian rumah yang ditandai dengan penyerahan kunci rumah.
Dia menuturkan kisah pilu yang ditinggal mantan suami sekitar 12 tahun lalu. Sebagai janda yang hanya ibu rumah tangga, ia tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni tersebut bersama anak-anaknya.
Silvia mengungkapkan, rumah yang ia tempati ini dibangun di atas tanah milik keluarga mantan suaminya. “Keluarga mantan suami atau keluarga ayah dari anak saya ini sangat peduli dengan kami, sehingga membolehkan rumah ini dibangun melalui Program Peduli Hunian UPZ Baznas PT Semen Padang dengan syarat diperuntukkan untuk anak dan cucunya,” kata dia. (*)