PARIAMAN – Sebanyak 30 korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mendapatkan bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI. Penyerahan dilakukan
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A), dirumah Dinas Walikota Pariaman, Senin (21/9).
Ketua P2TP2A Kota Pariaman Ny.Lucy Genius mengatakan untuk mengatasi dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak secara fisik dan psikologis, sampai saat ini Pemerintah Kota Pariaman masih gencar melakukan roadshow atau sosialisasi ke tingkat desa dan kelurahan se Kota Pariaman. Melalui DP3AKB dan P2TP2A Kota Pariaman dibantu jajaran kepolisian dan TNI selalu mengupayakan agar tidak ada lagi korban KDRT selanjutnya.
“KDRT di Kota Pariaman masih terjadi meskipun tidak banyak, tapi tetap harus segera kita atasi bersama-bersama dengan pemerintah. Karena itu pemerintah membutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat dalam mengatasi dampak wabah Covid-19, terutama yang menimpa perempuan dan anak,” Ucapnya.
Ny. lucy Genius berharap dengan adanya bantuan ini, semua korban KDRT akan merasa lebih baik dan tidak meninggalkan trauma dikehidupannya mendatang. Bantuan yang diberikan memang tidak terlalu besar, setidaknya sudah membantu meringankan beban dan menjaga imutnitas tubuh agar tidak menurun.
Sementara itu kepala DP3AKB Kota Pariaman yang diwakili Kepala Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PP dan PA) DP3AKB Kota Pariaman Darmi mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang diberikan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat.
Disebutkannya, bantuan yang diberikan berupa kebutuhan perempuan, susu, roti dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Karena dimasa pandemi covid-19, kita harus betul – betul menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan terhindar dari virus covid-19.
“Kita berharap semoga kasus-kasus KDRT berikutnya tudak ada lagi di Kota Pariaman dan yang penting kita semua memiliki tanggung jawab untuk meminimalisir kasus-kasus tersebut, “ harapnya. (agus)