PADANG PANJANG -Di tengah pandemi Covid-19, para akademisi ISI Padang Panjang tetap berupaya untuk menghidupkan geliat kreatifitas dosen dan mahasiswa. Salah satu bentuknya adalah dengan melaksanakan pertunjukan secara virtual. Rabu (18/11, kegiatan bertajuk “Mengenang 49 Tahun Hoerijah Adam” dilaksanakan Jurusan Tari dan didukung oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tari.
Dalam kata sambutannya, Ketua Jurusan Seni Tari ISI Padang Panjang DR. Rasmida menjelaskan bahwa peringatakan 49 tahun Hoeridjah Adam bagi kalangan seni tari sama halnya dengan peringatan hari pahlawan. “Bagi kita, sosok seperti bunda Hoeridjah Adam adalah sosok pejuang kesenian yang sangat inspiratif. Beliau telah banyak menyumbangkan jasanya bagi dunia seni tari, dan juga pendidikan seni,” katanya.
Hoeridjah Adam, kenang Rasmida dinyatakan meninggal dunia setelah pesawat merpati air yang ditumpanginya dari Jakarta ke Padang hilang beberapa tahun silam. “Di hati dan fikiran kita, beliau seakan masih ada. Semangatnya terus menjadi cambuk bagi kita semua untuk terus dan terus berkarya,” sebutnya.
Selain sebagai seniman tari, Hoeridjah Adam terang Rasmida juga merupakan sosok multitalenta. “Beliau mahir juga dalam melukis, mematung bahkan sampai bermain biola. Sosok seperti ini masih belum tergantikan,” katanya. Ia berharap agar semangat Hoeridjah Adam terus dihidupkan, terutama di jiwa para mahasiswa Jurusan Seni Tari sendiri.
Dalam peringatan 49 Tahun Hoeridjah Adam ini, panitia menggelar lomba karya tari antar mahasiswa dan siswa SMA/ sederajat. Keluar sebagai pemenang tingkat siswa yakni Alhadi Putra dengan judul karya Balela. Sedangkan di tingkat mahasiswa, dimenangkan oleh Deza Gracia dengan judul karya BAdarai.
Usai pengumuman pemenang, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan Tari Piring Hoeridjah Adam dan Tari Sapu Tangan oleh mahasiswa ISI Padang Panjang. Acara juga diwarnai dengan pembacaan pusi Hoeridjah Adam oleh dosen Syaiful Herman, Rasmida, serta Yusfil.
Juru bicara panitia, Dera Putri. R mengaku sangat senang dengan suksesnya acara ini. Ia berharap, kenangan terhadap sosok Hoeridjah Adam melekat dan akan terus menjadi semangat bagi dirinya dan rekan-rekannya sesama mahasiswa Jurusan Seni Tari ISI Padang Panjang.
Terpisah, Rektor ISI Padang Panjang Prof. Novesar Jamarun berharap peringatan sosok Hoeridjah Adam ini menjadi agenda yang tidak terlupakan setiap tahunnya. “Kampus ISI Padang Panjang ini berdiri juga berkat jasa beliau sekeluarga. Adalah penting bagi kita untuk mengenang dan mengingat sejarah. Sebab apa yang kita peroleh hari ini adalah hasil dari perjuangan mereka yang hidup di masa lalu,” sebut rektor.
Terkait dengan telah diraihnya akreditasi A oleh Jurusan Seni Tari, rektor berharap hal ini dijadikan sebagai pemicu kreatifitas yang lebih baik di masa depan. “Jangan berpuas diri. Teruslah berkarya, teruslah meneliti dan teruslah mengabdi pada masyarakat. Pastinya, semangat seperti itu yang diharapkan almarhum bunda Hoeridjah Adam dari kita semua,” katanya. (Jas)