PADANG– Jika usia 60 tahun, masa pensiun bagi tenaga kerja, namun bagi Semen Padang semakin tua usia, kondisinya semakin matang. Bahkan, dalam waktu enam dekade tersebut, Semen Padang terus berkembang dan sudah memiliki enam pabrik.
“Artinya, industri Semen Padang sendiri mengalami kemajuan yang sangat signifikan setelah 60 tahun nasionalisasi (5 Juli 1958-5 Juli 2018). Tak hanya menguasai teknologi persemenan terkini, tapi Semen Padang juga punya banyak memiliki ahli semen yang kemampuannya tak diragukan lagi,” kata Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri kepada wartawan usai upacara HUT ke-60 pengambilalihan dari tangan Belanda, di Plaza Kantor Pusat Semen Padang, Kamis (5/7/2018).
Pada 5 Juli 1958 NV Padang Portland Cement Maatschappij (PPCM) diserahkan kepada bangsa Indonesia oleh pemerintah Belanda, sesuai Undang Undang No.86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi. Sejak itu, perusahaan-perusahaan strategis bangsa dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa.
Yosviandri mengungkapkan, teknologi yang dimiliki Semen Padang merupakan yang terkini di zamannya, terutama di Indarung VI yang sudah beroperasi sejak akhir 2017.
Di sisi lain, Yosviandri juga memaparkan kinerja produksi PT Semen Padang pada Semester I 2018. Menurutnya, meski serapan produksi semen mengalami penurunan, kinerja produksi seperti klinker dan semen pada menunjukkan trend positif, dan itu dibuktikan dengan jumlah produksi klinker dan semen yang meningkat.
“Untuk klinker sendiri, produksinya mencapai 2,96 juta ton atau 102,59 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Kemudian untuk produksi semen mencapai 3,16 juta ton atau 95,47 persen dari RKAP,” katanya.
“Meski kinerja perusahaan bagus, namun dibandingkan laba tahun lalu tidak tumbuh, hanya 54,08 persen. Padahal perusahaan sudah melakukan efisiensi dari bulan ke bulan, bahkan persentasinya mencapai 6-10 persen per bulannya,” kata Yosviandri.
Untuk meningkatkan laba perusahaan, Yosviandri berharap agar seluruh stakeholder yang ada di Sumatera Barat, khususnya yang melaksanakan proyek konstruksi, dapat menggunakan produk Semen Padang, karena apapun jenis semen yang dibutuhkan dan berapun jumlahnya, Semen Padang siap menyuplainya.
“Kami harap stakeholder jangan pakai produk semen lain, mari gunakan produk Semen Padang, karena Semen Padang merupakan satu-satunya perusahaan semen di Sumatera Barat dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat,” tuturnya.
Dari Upacara Hingga Tabligh Akbar
Memperingati HUT ke-60, Pengambilalihan Pabrik dari tangan Belanda, PT Semen Padang menggelar Upacara Peringatan di Plaza Kantor Pusat PT Semen Padang, Indarung, Kamis (5/7).
Pada upacara yang digelar pukul 07.00 WIB itu, diumumkan karyawan teladan dan staf pimpinan yang mendapatkan fasilitas naik haji. Usai upacara, HUT ke-60 nasionalisasi itu dimeriahkan penampilan Marching Band Semen Padang .
Mengambil tema Bigger and Stronger Together, HUT ke-60 nasionalisasi itu juga akan diisi dengan senam bersama yang akan diikuti oleh karyawan Semen Padang Group dan masyarakat pada 11 Juli 2018 serta kegiatan tabligh akbar di akhir Juli.
Juga akan dilaksanakan Kick Off Semen Padang Liga yang nantinya diikuti seluruh unit kerja di lingkungan perusahaan, dan kompetisi itu akan diawali oleh pertandingan cabang olahraga Basket.
Pada perayaan HUT Pengambilalihan pabrik ini, juga ada kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, yaitu penyerahan beasiswa berprestasi kepada pelajar di lingkungan perusahaan dan launching buku 30 UMKM Mandiri.(yose)