PADANG – Sekretaris Dinas Pertanian Sumbar, Fedinal Asmin, mengungkapkan bahwa sekitar 800 hektar lahan pertanian warga berada dalam radius 4,5 Km hingga 5 Km dari kawah Verbeek.
Sebanyak 315 hektar di antaranya terdampak oleh sebaran abu vulkanik. Beruntung, turunnya hujan telah mengurangi sebaran abu vulkanik tersebut. Namun, sekitar 40 hektar dipastikan mengalami dampak yang lebih serius.
“Lahan pertanian yang terdampak ini dimiliki oleh sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) petani dengan komoditas seperti cabai, bawang merah, tomat, dan terung,” ujar Fedinal.
Meskipun belum ada data konkreto mengenai kerugian petani akibat erupsi Marapi ini, namun produksi sayuran dari daerah Agam dan Tanah Datar mengalami penurunan. Secara umum, pasokan sayuran untuk Sumbar hingga Desember 2023 tidak terpengaruh karena adanya surplus dari daerah lain yang menjadi sentra produksi sayuran.
“Meskipun begitu, mengingat kondisi Marapi yang tidak dapat dipastikan kapan kembali normal, masyarakat setempat yang bergantung pada pertanian perlu mencari alternatif ekonomi lain,” tambah Fedinal. (mat)