SAWAHLUNTO – Sebanyak 87 ekor sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sawahlunto sudah mulai sembuh. Empat ekor diantaranya sudah sembuh.
“Karena cepat diketahui, sejumlah sapi yang terkena PMK ini bisa kita obati segera,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan Sawahlunto, drh. Ferry Aulia Oktaviantris kepada Singgalang, Kamis (30/6).
Ia mengatakan, sapi yang terkena PMK ini adalah hewan kurban di lebaran Idul Adha 1443 Hijriah ini.
Jadi, sapi terkena PMK ini dibeli pemiliknya dari luar daerah untuk dijadikan hewan kurban. Sebelum Idul Adha, 83 ekor sapi terkena PMK ini sudah sembuh sehingga bisa dijadikan hewan kurban.
Dikemukakan Kepala Bidang Peternakan, separuh lebih kebutuhan hewan kurban di Sawahlunto dari luar daerah ini. Setiap Idul Adha, sekitar 600 hingga 650 ekor hewan kurban didatangkan dari luar Sawahlunto.
Lebih jauh dikemukakannya, mendekati lebaran Idul Adha, Bidang Peternakan membentuk tim yang akan memeriksa hewan kurban. Seperti biasanya, di tahun ini, tim kembali turun memeriksa kesehatan hewan kurban. Selain memeriksa kesehatan secara umum, juga mendeteksi PMK pada hewan kurban.
“Mengantisipasi tidak tertularnya PMK, sapi bantuan pemerintah di kota ini divaksin. Ada 200 dosis vaksin PMK disediakan Pemerintah Sumbar untuk Sawahlunto,” ujar Ferry.
Vaksin PMK, sebut Ferry diberikan kepada sapi milik pemerintah, sapi perah dan sapi bantuan pemerintah. Sesuai ketentuan dikeluarkan Kementerian Pertanian. Di Sawahlunto yang ada sapi bantuan pemerintah. Hal ini, guna menjaga populasi sapi di suatu daerah.(201)