LIMAPULUH KOTA – Indonesia merupakan negara yang kaya dengan beragam kain khas daerah. Hulu hingga hilir provinsi di nusantara memiliki kain yang menggambarkan budaya dan karakter daerahnya masing-masing. Kain batik sendiri sudah diakui sebagai salah satu warisan dunia asal Indonesia oleh UNESCO.
Di Sumatera Barat, pelestarian kain khas minang tersebar melalui pengrajin, sanggar, koperasi, hingga berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Minat terhadap kain khas minang boleh jadi naik dan turun, namun upaya untuk terus melestarikan dan mengeksplorasi karya dan motif budaya Minang perlu diapresiasi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelestarian kain khas minang, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar melalui PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lima Puluh Kota salurkan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada dua UMKM bidang kain khas Minang, Selasa (22/06).
UMKM pertama yaitu UMKM Pila Kebaya. UMKM yang terletak di Kenagarian Lubuak Batingkok, Harau, Lima Puluh Kota ini bergerak dalam pelestarian kebaya, telekung, baju kurung, dan selendang khas Lima Puluh Kota. Penyerahan Program TJSL PLN secara simbolis dilakukan oleh Manajer ULP Lima Puluh Kota Wira Nasution dan Assistant Manager TJSL PLN UIW Sumbar Ahmad Erwin kepada pemilik UMKM Vivia Nilwati.
Hadir pula dalam penyerahan simbolis tersebut, konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM Kabupaten Lima Puluh Kota Erillia Bonita Yos. Dengan total saluran bantuan sebesar Rp50 Juta, Erillia berharap UMKM Pila Kebaya makin gencar melakukan pembinaan dan pengembangan.
‘Penyaluran dana ini bisa digunakan diantaranya untuk pelatihan dalam upaya pelestarian kain khas Lima Puluh Kota. Kami menunggu kegiatan-kegiatan positif dari Ibu Vivia dan tim,’’ lanjutnya.
Selanjutnya UMKM kedua yaitu UMKM Batik Srikandi Purwajaya yang berlokasi di Jorong Purwajaya Nagari Sarilamak, Harau, Lima Puluh Kota. Seperti namanya, UMKM ini bergerak dalam pembuatan hingga pemasaran Batik khas Sumatera Barat. Program TJSL PLN sejumlah Rp37,9 Juta diberikan secara simbolis oleh Manajer ULP Lima Puluh Kota dan Assistant Manager TJSL PLN UIW Sumbar, kepada ketua kelompok usaha UMKM Batik Srikandi Purwajaya Anggi Witjaksono.
Anggi menuturkan, saluran dana dari PLN akan digunakan untuk penambahan modal, pembelian alat dan bahan, perluasan pemasaran, dan pemberdayaan masyarakat. ‘’Sebagai salah seorang insan seni, kami terpanggil melestarikan dan menyebarluaskan informasi tentang ragam hias Minangkabau dalam bentuk karya batik. Dimana kini sedang minim apresiasi di kalangan masyarakat, apalagi kalangan anak muda,’’ tuturnya kemudian, Selasa (22/06).
Wira berharap TJSL PLN dapat berperan dalam peningkatan usaha pada kedua UMKM ini. ‘’Mendukung kebangkitan UMKM adalah salah satu target pemerintah yang diteruskan melalui program PLN. Semoga UMKM Pila Kebaya dan UMKM Batik Srikandi Purwajaya dapat terus tumbuh dan maju,’’ harapnya. (benk)