PADANG – Kampus mengajar merupakan implementasi kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud Ristek RI), Nadiem Makarim.
Dalam program ini, dilibatkan seluruh mahasiswa setiap kampus dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Bahkan, ada yang dari jurusan non kependidikan, seperti teknik, ekonomi, dan hukum untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang sekolah dasar (SD).
Salah satu mahasiswa yang beruntung mendapatkan hibah ini ialah Ega Noer Zhafirah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Bung Hatta angkatan 2017. Ia mewakili Universitas Bung Hatta berhasil lolos seleksi Program Kampus Mengajar Angkatan I di SD Plus Muhammadiyah Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
Program ini terbagi menjadi tiga alur, prapenugasan, penugasan, dan akhir penugasan.
Pada saat prapenugasan, Ega diberikan pembekalan selama 6 hari, mulai 15 hingga 20 Maret 2021.
Kemudian, koordinasi dengan dinas pendidikan setempat dan koordinasi dengan sekolah mitra dilaksanakan pada 22 Maret 2021.
Masa penugasan diselenggarakan mulai 22 Maret hingga 26 Juni 2021. Selama penugasan, Ega dan mahasiswa lainnya diberikan rambu-rambu kegiatan kampus mengajar selama di sekolah, di antaranya 1) aktivitas mahasiswa lebih bersifat penguatan kompetensi peserta didik dan penumbuhan budaya mutu, 2) aktivitas pembelajaran tidak menggantikan peran guru, namun melengkapi dan memperkaya materi dan strategi pembelajaran bagi siswa, 3) aktivitas mahasiswa ditujukan untuk menginisiasi dan membangun komunitas belajar (community development) di sekolah mitra.
Di sekolah mitra tempat ia bertugas, ada 5 mahasiswa dari universitas dan jurusan yang berbeda, di antaranya dua orang dari Universitas Bung Hatta termasuk Ega, satu orang dari UNAND, satu orang berasal dari UNJA, dan satu lagi berasal dari UPI Bandung.
Saat bertugas di sekolah, Ega dan kawan-kawan punya peran membina masing-masing satu kelas.
Setelah jam pelajaran di sekolah berakhir setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis pukul 10.00-11.20 WIB, akan ada pembelajaran tambahan CALISTUNG, yang diperuntukan bagi siswa yang masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung karena sekolah ini merupakan sekolah Tahfiz. Itu sebabnya, ada kelas tambahan lain, yaitu kelas baca: Iqra dan Quran.
Namun begitu, Ega dan kawan-kawan tetap datang ke sekolah setiap hari membantu guru mengajar tema untuk kelas rendah.
Pada hari terakhir penugasan, tepatnya tanggal 26 Juni 2021, SD Plus Muhammadiyah mengadakan acara perpisahan dengan siswa-siswi kelas enam dan acara wisuda Tahfiz dan iqra pertama kali, sekaligus pelepasan mahasiswa kampus mengajar.
“Pengalaman selama menjalankan program kampus mengajar ini sangat berkesan bagi saya. Saya menjadi lebih paham tentang bagaimana cara menghadapi siswa yang usianya masih tergolong kanak-kanak. Saya juga mendapat pengalaman yang berharga karena diberikan kesempatan untuk tandem bersama guru-guru di SD Plus Muhammadiyah Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi,” ungkap mahasiswa cantik yang akrab disapa Ega ini. (benk)