LUBUK BASUNG – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Agam mencatat produksi padi mencapai 416 ribu ton lebih pada 2018.
Sekretaris Distan Zulfren, Selasa (29/1), mengatakan, produksi padi di Kabupaten Agam, dalam bentuk gabah sebanyak 416.856 ton, dengan luas area 77 ribu hektare lebih.
“Produksi padi tersebut rata-rata 5,41 ton per hektar,”katanya.
Di tahun tersebut, pihaknya melaksanakan beberapa upaya mendukung peningkatan produksi pertanian. Diantaranya pengembangan pertanian inhibrida, pengembangan padi organik dan pemurnian padi varietas lokal bekerjasama dengan BPTP Sukarami Solok.
Dibandingkan dengan konsumsi beras masyarakat, Kabupaten Agam masih berstatus surplus beras. Ini terlihat dari daerah sentra produksi beras seperti Ampek Angkek, Baso, Tilatang Kamang, Palembayan dan Lubuk Basung, selalu menjadi langganan pemasok beras di Sumatera Barat.
“Selain itu, provinsi di luar Sumbar pun menjadi pemasok padi Agam, diantaranya, Riau, Sumut, Jambi dan bahkan ke Batam (Kepri),” katanya.
Untuk 2019, pihaknya akan melakukan upaya untuk meningkatkan produksi dengan program inhibrida seluas 300 ha, padi gogo/padi ladang seluas 200 ha dan padi organik seluas 70 hektar.
“Program ini dapat menyokong produksi padi Agam yang kita harapkan kenaikannya bisa mencapai lima persen,” katanya. (mursyidi)