PAYAKUMBUH-Walikota Payakumbuh Riza Falepi, sangat memperhatikan kondisi kesehatan masyarakatnya. Namun, ada hal yang menjadi kekhawatiran dari walikota dua periode itu, yakni banyaknya warga dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Karena penyakit hipertensi ini memiliki istilah silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Selain itu hipertensi dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa, sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Kepada Singgalang, Wako Riza Falepi, Selasa (3/8), mengatakan, kebiasaan warga yang lebih suka memakai motor dibanding bersepeda. Padahal tempat yang dituju dekat. Selain itu, banyak orang yang enggan berjalan kaki dengan alasan tidak mau ribet. Kota Payakumbuh dengan radius sekitar 5-6 Km saja sudah bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda atau 15-20 menit sudah sampai.
“Kalau kita melihat ini disebabkan karena orang malas bergerak atau beraktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat, bahkan ada juga yang obesitas. Untuk pola makan, ketika memasak itu garamnya dilebihkan, ini meningkatkan potensi terkena darah tinggi. Akibatnya nanti mudah terkena penyakit tidak menular seperti serangan jantung dan stroke. Dari sisi medisnya, ini tentu menurunkan kualitas hidup, artinya kalaupun panjang umur, disaat tua kita sudah sakit-sakitan,” ujarnya.
Untuk itu, Riza menyampaikan, dari pengalaman yang dia lihat di luar negeri, seperti di Hongkong warganya ramping dan tidak gemuk. Ternyata pola transportasinya menyehatkan, akibat adanya kereta bawah tanah yang menjangkau hampir setiap sudut kota. Sehingga rakyat lebih senang naik kereta dan itu juga berdampak pada masyarakatnya pulang pergi kerja dan kegiatan diluar rumah merupakan kombinasi kegiatan jalan kaki dan naik kereta bawah tanah.
“Dari itu semua, dampak berikutnya sehat dan rendah polusi, mengurangi macet dan menurunkan biaya kesehatan publik. Kita tidak perlu ada kereta bawah tanah karena Payakumbuh tidak luas. Pola pergerakan masyarakat yang perlu kita ubah, walaupun kadang itu tidak populer. Dan kita berharap, masyarakat kembali menggiatkan lagi pola hidup bersepeda. Karena sejak saisuak kala, Payakumbuh ini sudah dikenal dengan kota sepeda,” tambahnya.
Selain itu, Riza juga menyampaikan dirinya berencana akan menyusun program ke depan bagaimana menggiatkan olahraga di tengah-tengah masyarakatnya. Agar fisik rakyat yang disayanginya itu, bisa terus aktif bergerak. Walikota yang suka bergowes itu, juga menghimbau masyarakat agar menyayangi diri mereka dengan memperhatikan kesehatan. Karena hal ini penting dan sangat vital bagi keberlangsungan suatu keluarga atau rumah tangga.
“Bisa jadi, untuk masuk ke pasar nanti tidak boleh pakai motor. Di bawah kanopi pun hanya boleh pakai sepeda. Kalau tidak ada sepeda ya jalan kaki. Kebijakan ini di satu sisi memang tidak populis, tapi setidaknya memaksa kita lebih tegas dan disiplin dengan pola hidup sehat. Sehingga di Payakumbuh nantinya orang akan mengenal kembali sebagai kota sepeda,” pungkasnya. 207