TUA PEJAT – Setelah sukses membangun 20 Base Transceiver Station (BTS) pada 2017 dan 2018 melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), tahun ini kembali Pemkab Mentawa mendapatkan bantuan pembangunan 70 site BTS dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Persis sama dengan tahun-tahun sebelumnya, program yang kali ini dibantu oleh Dirjen Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo itu memprioritaskan pembangunan pada area yang belum memiliki jaringan seluler (blank spot) di 10 kecamatan tersebar dan masih dilayani oleh satu-satunya provider, yakni Telkomsel.
“Program usulan kita di 2019 ini adalah usulan BTS sebanyak 70 site, usulan yang sudah diusulkan untuk desa-desa yang masih blank spot. Sampai sekarang masih Telkomsel. Ini kan Dirjen Bakti melalui dana CSR vendor-vendor base seluler. Selanjutnya, baik BTS maupun Vsat, kita tinggal menunggu undangan rapat dari Kementerian Kominfo,” terang Kepala Dinas Kominfo Mentawai, Joni Anwar kepada topsatu, Kamis (31/1).
Adapun penyebaran pembangunan 70 site BTS tersebut diantaranya 14 site di Kecamatan Pagai Selatan, 6 site di Kecamatan Sikakap dan 10 site untuk Kecamatan Pagai Utara. Sementara Kecamatan Sipora Selatan mendapatkan 8 site pembangunan BTS dan Kecamatan Sipora Utara hanya akan dibangun 2 site BTS saja. Selanjutnya Kecamatan Siberut Barat 7 site, 10 site di Kecamatan Siberut Barat Daya, Kecamatan Siberut Selatan 6 site dan Siberut Tengah 3 site serta 4 site di Siberut Utara.
Sejauh ini, di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah berdiri sebanyak 28 site BTS bantuan dari Kementerian Kominfo serta 7 site BTS bisnis.
Selain 70 site BTS, dikatakan Joni, Kemenkominfo juga akan membantu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan penyediaan sarana internet berupa Very Small Aperture Terminal (Vsat) internet di 43 desa dan 42 sekolah. Vsat sendiri merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima (receiver) berbentuk piringan. (Ricky)