PAYAKUMBUH-Sebagai tindak lanjut dari rapat evaluasi penangan Covid-19 beberapa hari lalu, Pemko Payakumbuh melakukan penandatanganan komitmen lawan Covid-19 bersama Forkopimda, LKAAM, Bundo Kanduang, MUI, KAN 10 nagari, HBT dan HTT. Penandatanganan komitmen itu dilaksanakan di Aula Ngalau Indah, Balaikota Payakumbuh, Kamis (5/8).
Walikota Payakumbuh diwakili Sekdako Rida Ananda, pada kesempatan itu, mengatakan kegiatan ini merupakan cara mencarikan solusi untuk mengambil langkah-langkah strategis supaya perkembangan kasus Covid-19 dapat ditekan di Payakumbuh. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, kasus konfirmasi positif Covid-19 terus mengalami peningkatan. Bahkan ada yang memecahkan rekor penambahan sejak pandemi dinyatakan.
“Diharapkan dengan melibatkan semua unsur dan tokoh masyarakat dalam penanganan Covid-19 ini bisa memberikan peran aktifnya dalam penanganan Covid-19. Mengingat perkembangan kasus aktif di Kota Payakumbuh kian meningkat beberapa hari terakhir ini. Untuk itu, mari kita berkomitmen bersama dalam penanganan Covid-19 ini. Selalu kita ingatkan sanak saudara, anak kemenakan kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi semua imbauan dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira, menjelaskan, kecenderungan kasus positif untuk Kota Payakumbuh terus meningkat. Pada minggu lalu perkembangan kasus Payakumbuh 156 selama satu minggu, sedangkan di minggu ini baru tiga hari saja sudah terjadi penambahan sebanyak 105 kasus.
“Ini merupakan perkembangan kasus yang cukup tinggi, makanya dimohonkan kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Kita tidak ingin mengedepankan hukum terus untuk masyarakat. Kalau kesadaran itu tumbuh, insya Allah kasus ini bisa dikendalikan,” ucapnya.
Disampaikan Kapolres, ada fenomena baru yang terjadi di masyarakat. Saat ini tengah berkembang orang yang kontak erat dengan konfirmasi positif tidak mau melakukan swab dan ini akan menjadi permasalahan serius kedepannya.
“Bahkan yang lebih parahnya, kalau ada gejala pun masyarakat kita tidak mau berobat dan lebih memilih membeli obat di apotek saja. Sehingga ini akan mempersulit untuk menghambat penularan kasus positif karena tidak ada keterbukaan dan kejujuran dari masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, peran aktif dari kita semua untuk saling mengingatkan antar sesama akan bahaya virus corona ini,” tambahnya.
Ketua MUI Kota Payakumbuh Buya Mismardi mengatakan, dalam penanganan virus corona ini seluruhnya harus saling bahu-membahu dan saling mendukung, kalau tidak tentu semuanya akan sia-sia.
“Makanya kita tidak boleh menyerah kepada takdir sebelum kita berusaha. Maksudnya tidak mungkin kita akan terhindar dari serangan Covid-19, kalau kita tidak berupaya menangkisnya bersama-sama,” ujarnya. (207)