SULIKI – Dengan gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia berdasarkan Kepres No. 53 Tahun 1963, Tan Malaka yang berasal dari Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Suliki Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, harus diakui sebagai pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa Indonesia, terlepas dari kontroversi sejarah yang ada.
Demikian disampaikan calon anggota DPR RI dari Partai NasDem Dapil Sumbar 2, Merry Basril, saat berkunjung ke rumah kelahiran Tan Malaka di Pandam Gadang, Rabu (30/1).
“Siapa lagi yang menghargai para pahlawan kalau bukan kita. Rumah kelahiran Tan Malaka sudah bagus, sepertinya baru direnovasi, tapi halaman dan lingkungan di sekitarnya seperti tidak terurus. Harusnya pemerintah serius memperhatikan (ini),” ujarnya.
Kalau kondisi sudah ditata dengan bagus berikut dengan landscape-nya, rumah kelahiran Tan Malaka itu, lanjut Merry, bisa dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah, bagi masyarakat Sumbar khususnya, dan pengagum Tan Malaka dari seluruh dunia.
Dengan adanya museum dan pustaka yang representatif yang dikelola dengan serius, mudah-mudahan dapat dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa.
“Semangat perjuangan Tan Malaka terhadap bangsa dan negara ini harus menjadi contoh bagi generasi milenial sekarang,” ucap Senior Asosiate Manager Century21 United yang berkedudukan di Jakarta itu.
Sekalian ke Suliki, Merry yang ditemani kakaknya Hendri Gunawan berkesempatan singgah di Dangung-Dangung, tempat kelahiran orangtuanya Basril Djabar, pemilik Harian Singgalang.
“Pak Bas memang orang Padang, tapi lahirnya di Dangung-Dangung. Jadi keluarga kami punya hubungan emosi dengan daerah Gonjong Limo,” imbuhnya. (rel)