PADANG ARO – Wabah DBD menjangkiti warga di beberapa nagari di Solok Selatan. Dinas Kesehatan Solok Selatan saat ini tengah memberikan imbauan pada masyarakat untuk melakukan usaha-usaha pencegahan dengan prilaku 3 M Plus, guna memberantas sarang nyamuk.
“Prilaku 3M Plus ini akan lebih efektif mencegah perkembangan nyamuk aedes aegypti itu. Lalu untuk tindakan Plusnya, seperti Menaburkan bubuk larvasida atau yang lebih dikenal dengan bubuk abate. Sementara untuk langkah fogging, dilakukan apabila telah ditemukan kasus DBD ini,” kata Kadis Kesehatan Solok Selatan, Dr. H. Novirman.
Saat ini tercatat, sudah ada tujuh orang yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tujuh penderita dari gigitan nyamuk Aedies Aegypti itu tengah dirawat di RSUD Solok Selatan di Muara Labuh.
“Ke tujuh pasien sudah di rujuk ke RSUD, setelah sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas masing-masing kecamatan asal pasien”, terang Novirman.
Sebelumnya (2018-red), jumlah penderita DBD mencapai 103 orang. Sedangkan kasus warga meninggal akibat DBD di Solsel pernah terjadi pada tahun 2017, yaitu penderita DBD yang berasal dari Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.
Sementara itu Ketua TP PKK Solsel, Hj. Suriati Muzni mengimbau warga masyarakat untuk melakukan upaya-upaya antisipasi berjangkitnya wabah DBD dengan meningkatkan prilaku hidup bersih, terutama dengan upaya membersihkan lingkungan di sekitar rumah.
Bahkan, diminta pada seluruh kader PKK di setiap Nagari di Solsel untuk turut mengajak masyarakat agar melakukan pengurasan dan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air. (af)