PADANG – Pada Agustus 2021 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Sumbar semuanya berasal dari virus varian delta. Secara bertahap varian ini terdeteksi di Sumbar pada Juni 2021, 53 persen kemudian pada Juli 2021, sudah 93 persen.
“Saat ini, kasus positivity rate (PR) kita 100 persen dari varian delta. Varian delta di Sumbar telah melewati masa puncak. Makanya sekarang sudah turun positivity rate kita karena kemungkinan sudah tercapai herd immunity terhadap varian delta,” kata Kepala Laboraturium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. Andani Eka Putra, kemarin.
Andani menyebutkan tercapainya herd immunity, ketika sebagian besar populasi sudah kebal terhadap varian virus tertentu. Sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Jika seandainya 80 persen populasi kebal terhadap suatu virus varian delta, maka empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh.
“Karena herd immunity ini, penyebaran varian delta tersebut sudah dapat dikendalikan. Karena itu pula penyebab kasus meledak pada bulan Juni-Juli, namun sekarang sudah turun dan mencapai 10 persen,” ujarnya.
Menurutnya, hal yang harus diwaspadai saat ini adalah kemunculan varian baru. Maka dari itu, pihaknya terus melakukan genomic surveillance Covid-19 sebagai bagian dari penguatan kesiapan dan kemampuan dalam mengikuti, memonitor penyebaran, mendata, menganalisis sequen gen. Yang mampu memprediksi serta memitigasi potensi risiko penyebaran virus baru yang lebih luas.
“Jadi yang harus kita waspadai adalah varian berikutnya apa, kita harus punya kesiapan untuk mengevaluasi apa yang terjadi di sekitar kita. Sesudah ledakan varian delta, pasti akan muncul varian baru. Kita harus lakukan genomic surveillance apa yang baru muncul, surviolence genomic harus kita lakukan secara rutin, untuk melihat dan mengevaluasi apa yang akan terjadi berikutnya,” tuturnya.
Andani kembali menekankan kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap prokes sebagai antisipasi menghadapi ledakan-ledakan kasus yang akan terjadi berikutnya. Ia menyampaikan harapannya agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak terganggu akibat ledakan kasus.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jasman Rizal menyampaikan bahwa sudah lebih tiga pekan kondisi perkembangan covid-19 di Sumbar sudah sangat menggembirakan.
Testing Rate cukup tinggi dan positivity rate selalu cenderung menurun setiap hari.
“Jumlah kesembuhan selalu lebih tinggi dari kasus pertambahan positif. Kasus positif semakin menurun, tiga pekan lalu kasus aktif kita masih diatas 15 ribuan. Hari ini, Kamis, (2/9) terkonfirmasi pada angka 5 ribuan.Tingkat hunian rumah sakit untuk kasus berat dan kritis juga semakin menurun drastis, serta stok oksigen kita cukup,” ujarnya. (arief)