PAYAKUMBUH-Untuk membuat pembangunan berintegrasi antara Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, kedua kepala daerah gelar pertemuan. Walikota Payakumbuh Riza Falepi, menemui Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, di rumah dinas bupati yang berlokasi di kawasan Labuah Basilang, Kota Payakumbuh, Sabtu (4/9).
Kedatangan Wako Riza Falepi itu, juga didampingi Sekretaris Daerah Rida Ananda, serta sejumlah pejabat Pemko Payakumbuh. Ajang pertemuan itu juga sekaligus sebagai silahturahmi disamping membicarakan kerjasama pembangunan terintegrasi antara ke dua daerah. “Meski secara administrasi dua wilayah di Luak Limopuluah ini sudah berpisah, namun secara kemasyarakatan merupakan kesatuan adat, budaya maupun kultural yang tidak dapat terpisahkan. Karena masyarakat kita tetaplah satu. Bahkan dua daerah ini saling mempengaruhi kemajuannya satu sama lain,” ujar Riza, kepada wartawan.
Sementara Bupati Safaruddin didampingi Asisten I Dedi Permana, menyambut baik kegiatan silahturahmi dan rencana kerjasama pembangunan antara Pemkab Limapuluh Kota dengan Pemko Payakumbuh itu. Senada, bupati juga menyampaikan bagaimanapun juga, ikatan Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh adalah dua daerah yang tidak bisa dipisahkan, karena memiliki hubungan historis kekeluargaan serta kesamaan budaya.
“Selaku pimpinan dua daerah tentunya bupati dan walikota harus menjalin komunikasi yang intens untuk memajukan ke dua daerah yang secara kultur, adat dan budaya adalah Luak Nan Bungsu. Tegasnya, program pembangunan yang dilaksanakan kedua daerah yang terintegrasi ini, perlu dilaksanakan sesegera mungkin,” ucap Bupati Safaruddin.
Selain itu, bupati juga menegaskan, terkait ajakan Walikota Payakumbuh Riza Falepi, yang menawarkan kerjasama pembangunan yang terintegrasi antara dua daerah, pihaknya sangat menyambut baik usulan itu. “Pemerintahan Kabupaten Limapuluh sangat mendukung program pembangunan yang disampaikan pak Walikota Riza Falepi. Dengan bangkitnya pembangunan di kedua daerah ini, tentu akan menguntungkan bagi masyarakat dan kedua daerah kedepannya,” sebut politikus Golkar itu.
Dalam pertemuan itu, Walikota Riza Falepi dan Bupati Safaruddin membahas persoalan PDAM atau pengelolaan air minum. Juga dibicarakan banyak hal lainnya, termasuk pengelolaan sampah dan tinja di dua daerah. Karena Payakumbuh sudah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina).
Kedua tokoh yang merupakan pemangku adat, Riza Falepi sebagai Ninik Mamak bergelar Datuak Rajo Ka Ampek Suku dan Safaruddin bergelar Datuak Bandaro Rajo pada nagari tempat kelahirannya masing-masing. Dengan latar belakang yang sama tersebut, tentunya berdampak positif terhadap kultur masyarakat yang memegang teguh prinsip dasar masyarakat yang santun dan berakal budi di dalam kerangka Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabullah.
Meski sempat ada isu yang pernah hangat beberapa waktu yang lalu, terkait polemik keberadaan aset Kabupaten Limapuluh Kota yang masih berada di Kota Payakumbuh, namun dalam pertemuan itu lebih menekankan kebersamaan dua kepala daerah dalam pembangunan di segala bidang dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakatnya. “Itukan yang memanaskan segelintir orang, yang mungkin belum baca aturan terbaru soal birokrasi dan aset. Justru dalam rangka optimalisasi aset dengan aturan sekarang lebih mudah dilaksanakan, misalnya saling hibah dan lain-lain sebagainya,” pungkas Riza Falepi. 207