JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina meminta RNI sebagai
holding pangan untuk menjadi pelopor mewujudkan ketahanan dan
kemandirian pangan di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan pada RDP Komisi VI DPR dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) belum lama ini. Ketahanan dan Kemandirian pangan yang ia maksud adalah merealisasikan produk dalam negeri dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di Indonesia akan pangan, sehingga polemik importasi pangan yang selama ini selalu menjadi polemik bangsa dapat kita hilangkan sehingga dapat mengurangi energi sia-sia yang selama ini selalu terjadi tiap tahun.
“Kerjasama yang harmonis antar korporasi milik negara di mana lembaga
yang bertanggung jawab pada pemenuhan pangan dan lembaga yang
memiliki kemampuan dalam pembiayaan saling membantu akan semakin
memudahkan mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan”, tutur Nevi, Senin (14/9).
Politisi PKS ini mengatakan, tahun 2021 masih ada terus importasi pangan baik tanaman pangan, tanaman hortikultra maupun tanaman perkebunan. Termasuk importasi pangan produk peternakan maupun perikanan pun juga masih terus ada.
“Penugasan penguatan industri pangan dan peningkatan inklusivitas
petani, peternak, nelayan dan UMKM kepada RNI di masa depan mesti
dapat segera direalisasi dengan kekuatan anggaran yang ada”, tukas
Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menekankan, agar riset dan
pengembangan dapat terkonsolidasi dengan baik sehingga diharapkan
dapat mendukung UMKM serta memastikan kestabilan di petani dan
peternak.
“Keberadaan PT RNI sebagai lokomotif ketahanan pangan diharapkan
mampu menstabilkan hulu-hilir. Saya berharap upaya nyata PT RNI
mensejahterakan petani, peternak dan nelayan dapat menyelesaikan
persoalan yang selama ini seringkali merugikan akibat adanya impor
bahan pangan, harga yang anjlok saat panen raya, dan lain -lain”, tutup
Nevi Zuairina. (*)