PADANG-Lebih dari seribu perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kota Padang dan sekitarnya tumpah ke jalan memberikan pelayanan pemeriksaan gratis pada warga kota d kawasan Car Free Day Jalan Chatib Sulaiman, Minggu (17/3). Pengabdian masyarakat itu dilakukan dalam rangka HUT PPNI yang ke 45 tahun.
Ketua PPNI Kota Padang, Alfitri, mengatakan pengobatan gratis tersebut dilakukan di sepanjang kawasan Car Free Day dan melibatkan sekitar 3000 perawat.
“Para perawat yang turun memberikan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai instansi. Mulai dari puskesmas, rumah sakit swasta maupun pemerintah. Semua membaur memberikan pelayanan untuk warga kota yang ikut Car Free Day,” kata Alfitri pada wartawan disela pengobatan gratis.
Sebelumnya sebut dia, PPNI telah mengadakan berbagai macam kegiatan, baik yang sifatnya internal seperti lomba seni dan olahraga. Pelayanan yang diberikan mulai dari pengukuran tensi, berat badan, screening jiwa, pengecekan kehamilan, pemeriksaan laboratorium, dan pengecekan vital lainnya.
“Ini momentum bagi PPNI dimana dengan kegiatan ini kami berharap perawat akan semakin solid dan semakin bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, berpesan, agar PPNI di usia yang ke-45 tahun ini agar bisa terus eksis dan bisa menghimpun seluruh perawat yang ada di Kota Padang. Sebagai profesi yang sangat penting dalam kesehatan pasien-pasien, PPNI bisa terus menjadi garda terdepan di Sumbar.
“Kami memberikan support agar pengabdian yang diberikan PPNI kepada masyarakat akan semakin baik ke depan. Meski banyak penderitaan dalam menyenangkan dan menstabilkan pasien dan keluarga pasien, tapi bagaimana mereka bisa senang dan stabil tentunya,” katanya.
Honorer
Dilain sisi Alfitri, menjelaskan, meski telah berusia 45 tahun, masih banyak perawat yang berstatus honorer di Padang. Jumlahnya lebih dari 2000 orang di Sumbar. Dari jumlah itu 700 perawat di antaranya ada di Padang sebagai ibukota provinsi Mereka mengharapkan perhatian pemerintah terutama dalam kesejahteraan. Para perawat honorer itu bertugas di puskesmas dan rumah sakit.
“Gaji yang diterima teman-teman kami yang masih honorer di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Kondisi ini akan terus kami perjuangkan, agar mereka mendapat gaji yang layak dari pemerintah,” sebut Alfitri.
Menurutnya, perawat perawat merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Namun, dalam perjalanannya mereka sering terabaikan dalam hal pemenuhan kesejahteraan.
“Padahal mereka yang tersebar di Puskesmas dan rumah sakit rela bekerja 24 jam untuk memastikan pelayanan kesehatan sampai kepada masyarakat. Tentu seharusnya ini menjadi perhatian, mengingat profesi ini paling banyak,” ulas Alfitri.
Meski demikian, kata Alfitri, PPNI masih terus melakukan peningkatan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi ke depan.
“Ketika kesejahteraan mereka terpenuhi dengan layak tentu pelayanan yang mereka berikan akan semakin bagus pula,” ujarnya. (107)