Selain Tahfiz Qur’an, Bahasa Mandarin Jadi Program Unggulan SMP Hikmah

Suasana belajar siswa SMP Hikmah.

BERMULA dari pusat kegiatan keagamaan, seperti pengajian, pelatihan dai, pengkajian Islam dan bimbingan ibadah haji, Yayasan Wakaf Hikmah Padang Panjang mengembangkan fokus kegiatannya ke dunia pendidikan.

Maka dibukalah Perguruan Islam Darul Hikmah atau yang dikenal dengan SMP Hikmah. Sekolah ini berada di Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat.

Dipimpin Drs. H.Abizar Lubis, M.Ag, yayasan itu membuka sekolah perdana pada tahun 2008/2009. Seluruh siswa diasramakan atau dengan sistem Islamic Boarding School.

“Pada tahun 2016, yayasan ini berganti menjadi Yayasan Darul Hikmah Padang Panjang,” ungkap Sekretaris Yayasan, Dr. Yandri Naga beberapa hari lalu.

Sekarang, SMP Hikmah semakin maju, sehingga mereka menyebut sekolahnya dengan Pesantren Berkemajuan dan sudah terakreditasi A. Dengan segudang prestasi yang telah diperoleh, membuat sekolah ini ramai peminat. Siswanya berasal dari berbagai provinsi selain Sumatera Barat, seperti Jambi, Bengkulu, Riau, dan beberapa provinsi lainnya.

Hal yang sangat menarik dan berbeda dengan sekolah-sekolah di Kota Padang Panjang adalah pengembangan bahasa asing di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah, Zarnila, S.Pd menjelaskan, program unggulan SMP Darul Hikmah salah satunya adalah bahasa asing, yaitu bahasa Arab, Inggris dan Mandarin. Pelaksanaan atau prakteknya setiap hari. Program unggulan lainnya adalah Tahfizh Qur’an.

“Pengembangan bahasa asing, tidak lain untuk mendidik dan mempersiapkan para siswa agar menjadi pemimpin dan pengusaha di masa mendatang. Pelaksanaan bahasa asing ditargetkan agar mereka mampu bersaing di dunia internasional,” sebutnya.

Gedung SMP Hikmah Padang Panjang

Dalam memaksimalkan pengembangan bahasa asing, sekolah ini melakukan studi bahasa untuk mengasah kemampuan berbahasa para siswanya ke berbagai tempat, bahkan hingga ke luar negri.

Seperti studi bahasa Inggris ke Malaysia dan Singapura, bahasa Arab ke Universitas Al-Azhar, Mesir sembari melakukan umroh ke Mekkah dan bahasa Mandarin ke Universitas Beijing, di China.

“Untuk praktek, mereka sudah memulai di sekolah. Untuk memaksimalkan kelancaran berbahasa, para siswa dibawa ke luar negeri dengan melakukan seleksi. Siswa yang diberangkatkan kisaran 20-30 siswa setiap keberangkatan. Para siswa akan belajar sekitar satu bulan dan mereka akan diberi sertifikat,” terangnya.