Hendri Nova
Wartawan topsatu.com
Masih kabar kaburnya kapan Pandemi Covid-19 akan berakhir, membuat kepastian kapan ekonomi akan pulihpun masih gelap. Kapan kehidupan dunia pekerjaan akan kembali seperti semula, juga tidak ada kejelasan pasti.
Apalagi kebijakan kantor yang menerapkan work from home (WFH), membuat karyawan memiliki banyak waktu di rumah. Hal ini juga membuat mereka ingin mencari pengalaman baru, terutama mencari uang secara online di dunia maya.
Salah satu yang mereka incar adalah menjadi investor di Pasar Modal Indonesia. Jadinya tak mengherankan, jika kenaikan jumlah investor sangat signifikan.
Menurut Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumbar, Early Saputra, jumlah investor saham Sumatera Barat (Sumbar) saja per akhir September 2021 mencapai 43.763 single investor identification (SID), naik 18.386 SID selama Jan-September 2021. Jumlah investor ber-KTP Sumbar per Akhir Agustus 2021 (SID All) menjadi 91.662.
Sementara untuk level Indonesia dikutip dari suara.com, Direktur Utama PT BEI, Inarno Djajadi, mengatakan sepanjang tahun 2021, telah tercipta satu juta investor saham baru sehingga per 31 Agustus 2021 telah tercapai 2.697.832 jumlah single investor identification (SID) saham.
Pencapaian tersebut mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah dan menjadi persembahan bagi 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Pencapaian rekor tersebut merupakan hasil sinergi serta kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di Pasar Modal Indonesia.
Jumlah pertumbuhan investor saham baru meningkat pesat hanya dalam kurun waktu delapan bulan saja, yaitu meningkat hampir dua kali lipat dari pencapaian sebelumnya pada tahun 2020 yang berjumlah 590.658 SID baru.
Menurut Early Saputra, nilai transaksi efek ekuitas September tahun 2021 mencapai Rp1.818.295.859.250. Sementara kalau dihitung dari Januari-September 2021, jumlah transaksi sudah di angka Rp13.705.853.530.533.
Bakal Terus Meningkat
Diperkirakan sampai akhir 2021, jumlah investor di pasar saham akan terus bertambah, begitu juga dengan nilai transaksinya. Begitu juga di 2022 diperkirakan juga akan meningkat, seiring dengan gonjang ganjing Pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya.
Terkonsentrasinya dana masyarakat Indonesia yang menjadi investor di Pasar Modal Indonesia, juga menjadi jaminan akan amannya modal untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Kini bisa dikatakan investor asal Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sehingga investor asingpun kini tak begitu banyak pengaruhnya di Pasar Modal Indonesia, jika mereka tiba-tiba berniat melakukan spekulasi.