PASAMAN – Jangan sembarang umbar data pribadi, buat password yang kuat, pengaturan privasi, selektif dalam pertemanan, jangan klik sembarangan dan sebagainya.
Hal tersebut diungkapkan I Gede Putu K, S.T.,M.T Praktisi TIK saat menjadi pemateri Webinar Literasi Digital Kominfo 2021 yang digelar di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat pada Selasa 19 Oktober 2021 lalu.
Webinar yang digelar mulai pukul 13.30 WIB itu secara khusus membahas tentang KETERAMPILAN DIGITAL YANG WAJIB DIKUASAI bersama para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
I Gede Putu dalam materinya menjelaskan tentang internet sehat, dimana banyak sekali resiko yang terjadi di media sosial.
Sebagai contoh adalah Cyber Gambling yang banyak terdapat di area game yang mengandung unsur judi (dapat di cek ke www.esrb.org), Cyber Fraud (informasi yang tidak benar), Haki (menganggap semua download gratis baik aplikasi, game, musik yang melanggar hak cipta), Phising dan lain lain.
Marsefio Sevyone, S.Sos.,M.Si Ketua Program Study Ilmu Komunikasi Pelita Harapan membahas tentang Gen Aplha yang lahir di era digital. Mereka sejak usia dini sudah diperkenalkan dengan teknologi dan gadget dan para orang tua dari gen alpha tidaklah mudah karena rata rata orang tua tertinggal dalam pemahaman teknologi digital.
“Kelebihan gen alpha yaitu artificial intelegent (kecerdasan buatan) yang hadir di sekitar mereka dan merupakan bagian alami dari kehidupan mereka,” katanya.
Demokrasi dan tolerasnsi menjadi topik yang dipaparkan oleh Puli Andri Owner Rumah Madu Bangpul, dimana media sosial adalah sebagai sarana untuk interaksi dan komunikasi individu dengan orang banyak di seluruh dunia.
Dalam demokrasi, media sosial dapat membawa dampak positif sebagai media kampanye dan menyebarkan informasi yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam mendukung kandidat di partai tertentu.
Tapi media sosial juga dapat menarasikan hal yang negatif seperti intoleransi, radikalisme, SARA dan sebagainya. Mari kita semua menjadi orang yang bijak dalam berinternet dan bermedia sosial.
Sementara Efriedi, S.Pd.,MM Kepala SMAN 1 Dua Koto memaparkan pengaruh perkembangan otak anak dengan adanya pornografi di dunia maya. Faktor penyebab pornograpi pada anak karena mudahnya akses, kurangnya pengawasan, kurang diberikan tentang norma dimana dampak terhadap anak antara lain kecanduan, keinginan mencoba, depresi dapat menjadi korban kejahatan seksual.
Peran kolaburasi antara orang tua, masyarakat, guru dan pemerintah adalah hal yang sangat penting dan anak harus menyalurkan hobi, dan kemampuannya yang positif.