SIJUNJUNG – Pelecahan seksual pada dunia digital adalah bentuk perilaku yang mengarah pada hal-hal negatif yang dapat menimbulkan reaksi dipermalukan dan terintimidasi pada korban dengan menggunakan dunia digital sebagai mediumnya.
Hal itu dikatakan Deky R. Suwarna yang merupakan seorang Development saat menjadi pemateri dalam Webinar Literasi Digital 2021 yang digelar Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika pada Selasa 19 Oktober 2021.
Webinar yang digelar di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat itu dimulai pukul 13.30 WIB dengan membahas tentang Bahaya Pornografi dan Pelecehan Seksual di Ruang Digital.
Pelecehan seksual terjadi terhadap siapa pun dengan cara lisan, isyarat, fisik, dan konten. Terdapat hal-hal yang melatar belakangi seseoarang melakukan tindakan pornografi dan pelecehan seksual di antaranya buta agama, salah lingkungan, desakan ekonomi, faktor trauma, dan iseng.
“Hukum bagi pelaku tindakan pelecehan seksual tertulis pada pasal 285 KHUP dengan tindakan pidana perkosaan dengan hukuman 12 tahun penjara. Selain itu, ada upaya penanggulangan konten asusila seperti pembuatan kebijakan pemblokiran situs porno, pendekatan dan penyuluhan tentang dampak konten asusila, pendekatan emosional pada keluarga, penanaman nilai ketakwaan moral yang baik, melaksanakan kegiatan untuk mengalihkan pikiran,” ungkapnya.
Bahaya pornografi dan pelecehan seksual di ruang digital tidak hanya remaja maupun dewasa tetapi anak-anak juga bisa menjadi korban.
“Waspadai dampak negatif pornografi pada anak yang mempengaruhi masa depan seperti kerusakan otak, menangkap pesan salah, penyimpangan perilaku, penurunan kinerja, merendahkan martabat, dan terjerat bisnis pornografi,” jelasnya.
Setelah mengetahui dampak negatif yang diterima anak ke depanya maka dari itu sebagai orang tua perlu adanya tindakan pencegahan anak terpapar pornografi di antaranya memberikan perhatian lebih, dampingi anak ketika mengakses internet, memberi anak pemahaman tentang internet sehat, mengenali teman di lingkungan sekitarnya, dan memberi pendidikan seks sesuai tumbuh kembang anak.
Sebelumnya, dalam pembukaan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.
“Ada 4 kerangka digital yang penting dimiliki yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital,” ungkapnya.
Hadir juga sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, Ir. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.(rilis/mat)