SAWAHLUNTO – Dana Alokasi Khusus atau DAK diterima Sawahlunto di 2022 bertambah menjadi Rp137,416 miliar. Di 2021, DAK diterima Sawahlunto, Rp81,490 miliar.
“Bertambah dana alokasi khusus yang diterima secara signifikan adalah wujud nyata kerja Organisasi Perangkat Daerah yang kami apresiasi dalam berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” kata Walikota Deri Asta di DPRD Sawahlunto, Senin (25/10).
Walikota Deri Asta mengemukakan itu menanggapi pemandangan umum fraksi di DPRD Sawahlunto di rapat paripurna yang dipimpin ketua legislatif Eka Wahyu.
Ia mengemukakan, dana alokasi khusus yang diterima di 2022 terdiri DAK fisik Rp88,905 miliar atau bertambah sebesar Rp46,452 miliar. Dana alokasi khusus non fisik juga bertambah Rp9,473 miliar menjadi Rp48,510 miliar.
Lebih jauh dikemukakannya, meski begitu, alokasi transfer ke daerah dan dana desa secara nasional terjadi pengurangan. Di RAPBN 2022 alokasi transfer ke daerah dan dana desa berkurang Rp25,10 triliun atau 3,1 persen. Ini berdampak, berkurangnya Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah dan Dana Desa yang diterima Sawahlunto di 2022.
Dijelaskan walikota, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kota ini guna memperkecil dampak pandemi covid-19, melakukan program prioritas. Program prioritas itu, meningkatkan nilai tambah produk UMKM di pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.
Lebih jauh dijelaskannya, caranya dengan meningkatkan menjadi industri pengolahan makanan dan kerajinan. Selain itu meningkatkan kualitas produk UMKM secara menyeluruh.
“Kita juga iklim berusaha dengan mengembangkan jaringan pemasaran dalam bentuk kemitraan dengan pasar modern dan pasar digital. Penguatan permodalan UMKM, membangun akses dengan BUMN, perbankan melalui CSR dan program Dana Bergulir,” ujar Deri.(201)