LIMAPULUH KOTA-Seorang oknum guru honorer salah satu SD negeri di Limapuluh Kota diduga lakukan perbuatan asusila sodomi terhadap belasan anak didiknya. Aksi tidak terpuji itu sudah berlangsung sejak tahun 2017 lalu. Bahkan ada muridnya yang disodomi, kini duduk di bangku SLTP dan SLTA.
Perbuatan oknum guru itu baru diketahui Sabtu (23/3) lalu. Oknum guru berinisial TY, berusia 28 tahun, asal Mungka, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, yang tinggal di rumah dinas itu, dikepung warga sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Endrastiawan, melalui Kasat Reskrim AKP Ilham Indarmawan, didampingi Kanit PPA Aiptu Hendra Gunawan, kepada wartawan, Kamis (28/3), membenarkan kejadian itu. Dikatakan, pihaknya telah mengamankan seorang diduga pelaku sodomi dan pencabulan terhadap murid sekolah dasar.
Menurutnya, penangkapan terhadap pelaku terduga sodomi berawal dari Bhabinkamtibmas Polres Kota Payakumbuh Erison, mendengar pengepungan yang dilakukan warga terhadap rumah terduga. Sehingga TY segera diamankan dari kemarahan warga dan langsung dibawa ke Polsek Payakumbuh, sebelum kemudian diserahkan ke Polres Kota Payakumbuh di Labuah Silang.
“Memang tersangka sudah diamankan. Dan saat ini korbannya sudah belasan yang kita mintai keterangan didampingi orangtuanya masing-masing. Dan kita juga memintai keterangan dari pelaku dan para korban karena aksi tersangka sudah berlangsung lama,” ujar AKP Ilham Indarmawan.
Dikatakan, awal mula perbuatan bejat itu diketahui, berawal dari candaan sesama teman sekolah di salah satu tempat Play Stasion (PS). Dimana terjadi saling ejek, kalau mereka sudah dicabuli sang guru. Mendengar kata kata saling ejek anak-anak sebaya itu pemilik PS merasa heran dan bertanya-tanya.
“Untuk menjawab rasa penasarannya, pemilik PS kemudian memanggil salah seorang anak yang terlibat saling ejek itu. Alangkah kagetnya pemilik PS mendengar cerita polos yang anak yang terlibat saling ejek tadi. Bahwa dia mengaku telah di sodomi oleh gurunya bernama TY,” katanya.
Dari keterangan itu, kemudian pemilik PS melaporkan cerita anak-anak itu kepada orangtuanya. Mendengar cerita itulah para orangtua yang anaknya jadi korban sodomi dan pencabulan tidak senang hingga mengepung sang guru TY di rumah Dinas sekolah yang ditempatinya.
“Memang orangtua dan masyarakat disekitar itu sudah marah. Sehingga mengepung rumah tempat tinggal TY disekitar sekolah tempatnya mengajar di Kecamatan Payakumbuh,” sebut AKP Ilham Indarmawan.
Dari pengakuan anak-anak yang jadi korban perbuatan bejat tersebut, aksinya itu dilancarkan ketika dirumah dinas saat anak-anak bermalam ditempatnya. Dimana belasan anak-anak les belajar dengan membayar Rp5 ribu dirumah guru TY hingga malam dirumahnya. Pada saat malam itulah TY menyuruh anak muridnya itu membuka celana sambil melakukan aksi sodomi.
“Muridnya ini ada yang marah tidak mau, tapi dengan ancaman tidak dikasih nilai. Atau ada juga nilai akan dikurangi, nilai akan dijatuhkan hingga ijazahnya akan ditahan. Dengan ancaman itulah guru TY melancarkan perbuatanya sampai tidak boleh menyebutkan kepada siapapun,” terang kasat reskrim.
Untuk diketahui, guru TY diketahui sudah mengajar sebagai guru honor di sekolah yang berada di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota itu sejak tiga tahun lalu. TY tinggal dirumah dinas sekolah bersama istri dan seorang anaknya yang masih berusia 2 tahun. (207)