PADANG PARIAMAN – Ujaran kebencian adalah tindakan komunikasi, desawa ini terutama di medsos yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokatif, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain.
Hal itu dikatakan Ir. Machroni Kusuma, MM yang merupakan Founder Media Berita Indonesia Link saat menjadi pemateri pada Webinar Literasi Digital 2021 di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Senin 13 September 2021.
Webinar yang dimulai pada pukul 09.00 WIB itu membahas tentang Melawan Ujaran Kebencian di Dunia Maya bersama para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
Ir. Machroni Kusuma, MM juga mengatakan Hoaks adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukan pemberitaan palsu atau usaha untuk menipu atau mengakali pembaca untuk mempercayai sesuatu.
“Informasi kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran. Secara bahasa hoaks (synonyms: parctical joke, joke, jest, prank, trick) adalah lelucon, cerita bohong, kenakalan, olokan, membohogi, menipu, mempermainkan, memperdaya, dan memperdayakan,” katanya.
Cara membedakan hoaks atau bukan, pemilihan kata-kata yang janggal seolah persuasif dan memaksa. Seperti: sebarkanlah, viralkanlah, dan sejenisnya.
“Judul berita biasanya ditulis dengan nada provokatif, sumber berita kurang familiar, desain laman yang aneh, penggunaan huruf-huruf besar dan tanda seru, tidak ada kejelasan informasi soal waktu, berisikan opini seseorang dan bukan fakta, domain situs dan URL tidak benar dan kerap menggunakan open source blog, dan cek google untuk mengetahui informasi hoaks atau bukan,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam pembukaan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.
“Ada 4 kerangka digital yang penting dimiliki yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital,” ungkapnya.
Hadir juga sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, Ir. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.(rilis)