JAKARTA – Pertumbuhan usaha mikro dan kecil (UMK) diproyeksikan akan menjadi kunci pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di Indonesia. PT PLN (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta mendorong perputaran ekonomi dengan kegiatan usaha pelaku UMKM melalui PLN TJSL Fest 2021.
PLN TJSL Fest 2021 akan berlangsung dari 10 sampai dengan 23 November 2021 secara virtual. Mengangkat tema “Energi untuk Indonesia, Empower Sesama untuk Wujudkan SDG’s”, ajang ini menjadi etalase program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sekaligus wadah bagi UMK binaan PLN untuk membuka kesempatan baru dalam mengembangkan usahanya secara digital.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, bagi PLN program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi bagaimana menghasilkan _multiplier effect_ dan penguatan bagi perekonomian masyarakat. TJSL yang dilakukan PLN juga tak luput dari cita cita SDG’s dan berpedoman pada ISO 26000.
Maka dari itu, dalam melaksanakan TJSL, PLN tidak hanya berbentuk _charity_ saja. Hingga hari ini sudah ada 44.057 UMK yang menjadi mitra binaan PLN. Pembinaan TJSL ini dilakukan PLN bahkan sudah membuahkan 44 penghargaan.
“Di sektor usaha mikro kecil (UMK), kami juga telah berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMK melalui program _Molisbooth_ yaitu Gerobak motor listrik untuk membantu UMK Mitra Binaan berjualan serta memasukkan mitra binaan dalam rantai pasok kebutuhan perusahaan,” ujar Zulkifli.
Dalam PLN TJSL Fest 2021 ini, kata Zulkifli sebagai bukti bahwa lebih dari 269 mitra binaan PLN mampu memproduksi program dan produk unggulan.
“Kami berharap melalui pelaksanaan Festival TJSL PLN ini, kita mampu mendorong inovasi program-program TJSL yang dapat memberikan _value creation_ bagi perusahaan dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambah Zulkifli.
Dalam memenuhi nilai SDG’s. PLN juga menerapkan TJSL dalam bidang pendidikan. Sepanjang 2021, PLN sudah memberikan beasiswa kepada 258 anak dengan nilai Rp 7 miliar hingga kuartal III tahun ini.
Sedangkan di sektor lingkungan, PLN juga telah melaksanakan berbagai program seperti Penanaman pohon, Konservasi ekosistem darat dan laut serta program Pengolahan sampah menjadi bahan bakar _(cofiring)_ PLTU dan PLTSa hingga Pengolahan _Fly Ash Bottom Ash_ menjadi bahan baku bangunan untuk membantu pembangunan infrastruktur umum di masyarakat.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata menjelaskan penerima manfaat TJSL tidak hanya lingkungan dan masyarakat tetapi juga itu perusahaan. Melalui TJSL juga harapannya bisa membawa efisiensi bagi perusahaan dengan memanfaatkan produk ataupun program berkelanjutan dari TJSL.
“Ini juga beriringan dengan program transformasi PLN. UMKM menjadi sentral bagi kinerja PLN, baik dari kepentingan PLN maupun UMKM. Sehingga TJSL ini bukan hanya sekedar _charity_ saja tetapi juga merupakan roda perekonomian,” ujar Tedi.
Tedi juga mengatakan tahun depan Kementerian BUMN meminta kepada PLN untuk fokus program TJSL kepada sektor pendidikan, lingkungan dan UMKM. “Yang terpenting nantinya UMKM yang saat ini menjadi ujung tombak perekonomian bisa mendapatkan akses pertumbuhan, pembinaan maupun infrastruktur dan akses permodalan melalui PLN,” tambah Tedi.