BKKBN dan Komisi IX DPR RI Gelar Bangga Kencana di Tanah Datar

TANAH DATAR – BKKBN Sumatera Barat (Sumbar) dan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi, advokasi, dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) program Bangga Kencana di Nagari Tambangan, Kec. X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Hadir dalam acara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, Komisi IX, dr.H.Suir Syam, dan pejabat lainnya.

Menurut Syuir Syam, Indonesia masih dirundung masalah stunting yakni bayi yang tumbuh tidak normal, terutama terkait tinggi badan. Setidaknya 27 persen anak Indonesia terancam stunting.

“Oleh karena itu Komisi IX DPR RI sangat mendukung program Bangga Kencaana BKKBN,” kata Suir Syam, di sela-sela acara, Sabtu (28/11).

Ia mengatakan, Komisi X mendukung dengan menganggarkan dana serta turun ke lapangan, dan ikut sosilaissi pada masyarakat. Bagaimana anak mereka tidak stunting, apa yang harus mereka lakukan, agar anak-anaknya tumbuh dengan normal.

“Untuk anak yang sudah stunting, bagaimana anaknya bisa keluar dari stunting, dengan memberikan penyuluhan dan juga makanan tambahan,” tambahnya.

Ia berharap dengan usaha ini, terjadi percepatan penanggulangan stunting di Indonesia. Dengan demikian anak-anak Indonesia bebas stunting dan hidup dengan normal.

Sedangkan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, mengatakan isu stunting memang telah jadi trending dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak 2018.

“Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” katanya.

Untuk itu, BKKBN Sumbar sudah menurunkan 3.000 tim pendamping keluarga, terdiri dari bidan, PKK dan para kader. Mereka harus bisa mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, agar bisa sama-sama bekerja turunkan stunting.

“Kami juga sudah launching dapur sehat di Sawahlunto dan untuk Tanah Datar, semoga segera menyusul dengan dibicarakan bersama,” tuturnya.

Untuk kehadiran program dapur sehat, butuh intervensi dari stake holder lainnya. Dengan bersama-sama memberantas stunting, maka tentu Indonesia akan bebas masalah stunting di setiap tahunnya. (hendri)