Saya berniat bayar pajak dua kendaraan bermotor saya, satu mobil avanza minibus satu lagi sepeda motor. Dihari pertama, awal bulan Desember ini, saya antri sekitar 30 meter, satu jam lah kira kira. Layanan di dalam memang cepat, saya diinformasikan bahwa pemilik mobil saya sebelumnya ada pula dia punya satu lagi mobil. Bapak kena pajak progresif! kata ibuk petugas yang agak manis itu.
“Hampir Rp.5 juta bapak kena!” katanya.
Saya terpurangah, tapi dengan sigap si ibuk petugas memberikan solusi. “Bapak balik namanya saja, paling bapak bayar Rp3,2 juta, bapak tak bayar denda sampai 15 Desember” katanya.
Oke lah, saya urus BBN dan saya jemput pula BPKB ke Lubuk Basung dulu. Di Lubuk Basung, dengan pikiran tak sulit lagi urusan di Samsat Padang, saya cek fisik mobil dan sepeda motor, dibantu saja saya oleh petugas Samsat Lubuk Basung, tak ada bayar bayar.
Pajak sepeda motor saya sudah jatuh tempo, tapi karena sudah lebih lima tahun, harus tukar plat pula, urusannya harus di Samsat Padang, karena sepeda motor ini atas nama kakak saya di Padang. Tapi okelah, saya urus.
Senin (12/12) ini saya antri lagi di Samsat dekat stadion H.Agus Salim itu, mulai pukul 09.00 pagi. Walau antri satu jam, tapi saya lega sampai juga di meja ibuk petugas yang juga cantik.
Setelah berkas dicek, ibuk itu bilang, cek fisik sepeda motor bapak harus disahkan dulu di loket cek fisik katanya, waduh kata saya.
Tentang BBN, Bapak urus ke Samsat Jalan Nipah,dekat jembatan Siti Nurbaya, ujarnya. Payah pula saya berpikir, mengapa harus ke Samsat itu pula?
Tapi tak ada waktu untuk berpikir panjang,
saya keluar lagi, langsung ke loket cek fisik, di loket itu, petugas nya dengan suara agak keras bilang , “BPKB bapak mana?”…weleh, karena saya hanya bayar pajak, saya tak pula bawa BPKB sepeda motor. Saya berbohong agar saya dibantu, si petugas menolak mengesahkan cek fisik sepeda motor saya.
Tapi saya mencoba mencari bantuan, “biarlah saya bayar saja jasa petugas yang mau membantu, pening saya” omong sendiri.. Tapi orang yang saya minta bantuannya mengatakan, wajib BPKB asli.
Saya putuskan, urusan motor besok saja.
Saya memutuskan urus BPKB di jalan Nipah dulu.
Berangkat lah saya ke Kantor Samsat di Jalan Nipah, sampai pukul 11.00 Wib. ” Jam istirahat pak, berkas sudah banyak terkumpul, nanti pukul setengah dua lagi” kata petugas pendaftaran.
Beberapa orang termasuk saya berusaha membana, tapi petugas ini memang tegas, dia konsisten dengan schedule nya, pukul 11.00 kadai nya tutup!
Pukul 13, 38 menit, petugas penerima pendaftaran datang. Orang orang yang sejak pukul 11 00 tadi sudah berkerumun, mengerubungi si petugas yang membagikan formulir isian termasuk untuk saya.