BATUSANGKAR – Kendati masih menempati lokasi lama dan padat, namun pasa pabukoan di Pasa Ateh Batusangkar tetap ramai dikunjungi masyarakat.
Sejak awal puasa pasa pabukuan ini tetap andalan dalam berburu kuliner tradisi untuk berbuka hingga santapan sahur.
Berada di jalan Masjid Ikhsan di pusat pasar Batusangkar lokasi ini hanya bersifat sementara karena menempati lokasi jalan, hanya di depan mesjid Ikhsan ruang sedikit terbuka untuk berjualan.
Masyarakat yang ditemuai di lokasi ini, Kamis (9/5) menyampaikan, pasa pabukoan ini butuh perhatian serius dari dinas terkait di Pemkab. “Mungkin sudah belasan tahun pasa pabukoan ini menempati lokasi sementara, kondisi ini menunjukan tak adanya inovasi dan usaha Pemkab menempatkannya di tempat yang lebih baik,” kata Syamsuar.
Padahal ada beberapa lokasi yang bisa menampungnya seperti, di kawasan lapangan Cindue Mato, atau di Pasa Papan.
Pasar pabukoan ini dibuka sejak pukul 14.00 WIB tersebut, menyajikan sambal, makanan dan minuman serta takjil tradisional. Kuliner, seperti sambal goreng ikan, ayam, dendeng, gajebo, tambusu, dan bermacam-macam gulai, hingga randang, bubur kampiun, pecel, lontong sayur, soto, dan nasi sup.
Sedangkan untuk minuman seperti pepaya santan, es cendol, es teler, es tebak, es rumput laut, es kelapa muda dan banyak lainnya juga tersedia lengkap di pasar pabukoan ini. Ada kolak dijual dengan berbagai rasa, ada yang rasa pisang, ubi, labu hingga durian. Makanan itu dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp5 ribu- Rp8 ribu perporsi.
Sementara, Asisten dua Bidang Ekonomi Pembangunan Setdakab Tanah Datar Edi Susanto mengatakan Pemkab sebelumnya telah bermusyawarah untuk menempati lokasi itu dengan para pedagang, termasuk menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
Katanya, setidaknya terdapat ratusan pedagang yang mengisi lapak di pasar itu. Semua sudah diatur demi kenyamanan pengunjung dan parkirannya. (yusnaldi)