LUBUK BASUNG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus Bina Mandiri (BM) Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sabtu (1/6) melaksanakan Wisuda Daurah Tahfidzul Quran Ramdhan 1440 Hijriah, di sekolah setempat.
Prosesi wisuda dihadiri Kepala Bagian (Kabaq) Kesra Setda Agam, Syatria, Pimpinan Pondok Ustazah Dariwal, Ketua Yayasan Bina Mandiri, Dr.H, Mustapa Zein dan Kepala SMK Plus Berbasis Pesantren, Ustaz Zaim El Ihsan dan pimpinan Kecamatan serta pemuka masyarakat.
Syatria menjelaskan, dengan dilaksanakan wisuda Daurah Tahfidzul Quran tahun ke empat santri SMK Plus Berbasis Pesantren Kecamatan Tanjung Mutiara, merupakan salah satu kebanggaan bagi kemajuan pendidikan di daerah ini. Satu-satunya SMK Plus Berbasis Pesantren di Kecamatan Tanjung Mutiara yang dkelola Yayasan Bina Mandiri yang diketuai Dr.H. Mustapa Zein.
“Suksesnya kegiatan tersebut, atas nama Pemerintah Kabupaten Agam memberikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada pengelola pendidikan SMK Plus Berbasis Pesantren dan kepada pengurus Yayasan Bina Mandiri Tanjung Mutiara, tentunya salah satu program yang dilaksanakan itu adalah gerakan menuju Agam Madani yang berbasis Alquran,” kata Syatria.
Kepala SMK Plus Berbasis Pesantren Kecamatan Tanjung Mutiara, Ustaz Zaim El Ihsan pada sambutannya menjelaskan, terlaksananya program pendidikan berbasis pesantren ini, tentunya tidak terlepas motivasi serta dukungan dari semua pihak, terutama kerja keras dari pimpinan pondok dan pengurus Yayasan Bina Mandiri yang diketuai H. Mustapa Zein. Selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada Bupati Agam yang telah hadir dalam pelaksanaan Wisuda Daurah Tahfidzul Quran tahun ke empat ini.
Adapun jumlah peserta wisuda terdiri dari 39 santri dari SMK Plus Berbasis Pesantren Bina Mandiri dan 60 santri SMK dari luar daerah meliputi, 10 santri dari Padang Pariaman, 26 santri dari Agam, 2 santri Kota Padang, 1 santri Kota Bukittinggi, 1 Sijunjung, 2 Pasaman Barat, 9 Kota Pariaman, 1 dari Musi Rawas Sumatera Selatan, 1 Jambi, 2 Medan, 1 Solok, 1 Pesisir Selatan, 1 Aceh dan 2 santri dari Padang Panjang. (kasnadi.np)