DHARMASRAYA – Innalillahi wainnailaihi rojiun, Kabupaten Dharmasraya kehilangan putra terbaik, tokoh pemekaran yang pada akhirnya hayatnya menjabat sebagai wakil bupati setempat periode 2021-2024. Dia adalah Drs.H.Dasril Panin Dt Labuan.
Drs.H.Dasril Panin Dt Labuan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Daerah ( RSUD) Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi, sekira pukul 14.00 WIB, Minggu ( 13/2).
Kepergian almarhum menjadi duka mendalam bagi seluruh warga Dharmasraya. Dalam prosesi pelepasan jenazah almarhum di halaman kantor bupati Dharmasraya, Senin (14/2) diiringi derai air mata ribuan pelayat.
Ribuan pelayat yang dibalut pakaian serba putih dan hitam itu tak tahan membendung butir butiran bening yang mengalir dikedua kelopak matanya, sesekali mereka menyeka air mata kesedihan itu. Suasana bertambah haru takkala salah seorang saudara almarhum, Kustanto Bagindo Bonsu dan Bupati Sutan Riska menyampaikan kata sambutan.
Prosesi pelepasan jenazah Drs.H.Dasril Panian Dt Labuan ini diawali dengan membacakan riwayat almarhum semasa hidup oleh Sekdakab Dharmasraya, Adlisman.
Dsr.H.Dasril Panin Dt Labuan lahir di Sungai Dareh 6 Agustus 1947. Menjadi anggota DPR RI periode 1982-1987, anggota DPR RI 1993-1997, anggota DPR RI 1997- 1999, anggota DPR RI 1999-2003, dan Wakil Bupati Dharmasraya periode 2021-2024.
“Almarhum juga pernah aktif di organisasi kepemudaan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (sayap pemuda Golongan Karya/Golkar) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 1978-1981-1984 hingga 1987,” terang Adlisman.
“Almarhum adalah panutan bagi kami, almarhum mengajarkan kami kesederhanaan, dan almarhum murni mengabdi untuk Dharmasraya ini. Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Apabila ada kesalahan almarhum yang disengaja ataupun tidak disengaja, kami dari ahli waris tolong dimaafkan. Jika ada hutang piutang, kecil ataupun besar datangi kami sebagai ahli waris untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan,” ungkap Bagindo Bonsu dengan isak tangis sedih.
Sementara itu, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, beliau adalah salah satu tokoh pemekaran yang bersusah payah menjadikan Kabupaten Dharmasraya mekar. Banyak hal yang dilakukan almarhum semasa hidup untuk kebaikan Dharmasraya dan semoga menjadi amal ibadah bagi almarhum.
“Almarhum meninggal di Rumah Sakit Daerah ( RSUD) Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi, sekira pukul 14.00 WIB. Dia sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit tersebut lantaran sakit yang dideritanya. Sebelumnya ia juga pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sekarang sama sama kita doakan semoga almarhum ditempatkan allah disebaik baiknya tempat, sorga, aamin,” pungkasnya.
Usai proses pelepasan, almarhum dibawa ke rumah gadang kaum suku madailing untuk proses pengalihan gelar almarhum kepada tali darah kaum suku mandailing yang jatuh kepada Ampera Dt Labuan Basa. Selesai acara tersebut almarhum disalatkan di Masjid Agung Babussalam Pulau Punjung, dan seterusnya dihantarkan ke pemakaman keluarga di Jorong Jambu Lipo, Nagari Sungai Kambuik, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya. Proses pemakaman almarhum berlangsung haru. (roni)