SIMPANG AMPEK – Ratusan korban gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat mulai sakit demam. Diduga hal ini akibat cuaca pasca gempa yang terus hujan di malam hari, sementara para korban tidur ditena pengungsian.
“Setidaknya sudah ada 700 orang yang kami tangani sejak Jumat malam. Mereka mengeluh berbagai penyakit,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pasaman Barat dr Gina Alecia, Senin (28/2).
Dikatakan, rata-rata keluhan warga yang datang ke pos pelayanan kesehatan Kajai seperti demam, batuk, pilek, diare, sesak nafas, gatal-gatal, dan hipertensi.
“Warga yang datang langsung ditangani oleh tenaga medis dengan pemeriksaan kesehatan, serta memberikan obat,” katanya.
Menurutnya cuaca dan tekanan psikologis ikut menjadi faktor menurunnya kondisi kesehatan masyarakat setempat.
“Selain itu banyak warga yang rumahnya rusak kemudian mendirikan tenda atau tidur di luar rumah pada malam hari, ini juga ikut berpengaruh,” jelasnya.
Gina mengatakan untuk warga yang kondisinya terbilang berat langsung dirujuk ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat, dan Rumah Sakit Umum Daerah Pasaman Barat.
“Pada tahap awal ada sekitar 37 warga yang luka berat sehingga dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis,” katanya.
Selain fokus memberikan pelayanan di pos kesehatan yang didirikan di Puskesmas Kajai, tim medis juga melakukan sistem mobile dengan mengunjungi warga satu per satu.
“Dalam satu hari ada tiga tim medis yang menyusuri rumah-rumah serta pengungsian warga secara mandiri, tim dilengkapi dengan peralatan medis serta obat-obatan,” katanya.
Ia mengatakan obat-obatan yang digunakan pihaknya didrop dari rumah sakit, bantuan dari dinas kesehatan provinsi, serta bantuan organisasi dan lainnya. (Dika)