DHARMASRAYA – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) gelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sumbar, di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Rabu (16/3/2022).
Rakorwil tersebut dihadiri Bupati Dharmasraya yang juga menjabat sebagai Ketua Umum APKASI, Sutan Riska Tuanku Kerajaan Bupati Tanah Datar selaku Koordinator Wilayah APKASI Sumbar, Eka Putra, Bupati Solok Epyardi Asda, Bupati Pasaman Benny Utama, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Bupati Solok Selatan Khairunnas dan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur.
Hadir pula, Walikota Bukittinggi Erman Syafar, Walikota Pariaman, Genius Umar, dan Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra.
Rakorwil APKASI bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar kepala daerah dalam memasuki bulan Ramadhan 1443 H.
“Saya bersama sembilan kepala daerah lain, berkumpul di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar untuk bersilaturahim menjelang memasuki bulan puasa. Kami semua saling berma’afan-ma’afan dan saling mendo’akan agar dimudahkan Allah SWT dalam menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini,” sebut Sutan Riska, Kamis (17/3/2022).
Dalam kesempatan itu para kepala daerah sepakat untuk menguatkan kembali kegiatan pada bulan Ramadhan, dengan menyemarakkan kegiatan-kegiatan keagamaan di wilayah masing-masing.
“Dua tahun belakangan, karena Covid-19, barangkali kita agak dibatasi untuk melakukan banyak hal, namun seiring keberhasilan vaksinasi, maka kita semua sepakat untuk kembali menyemarakkan kegiatan dan ibadah Ramadhan tahun ini,” ucap Sutan Riska
Selain itu, tambah Sutan Risla, dalam Rakorwil ini APKASI juga merasa perlu menyikapi persoalan kebencanaan yang melanda Sumbar akhir-akhir ini. Para kepala daerah sepakat membuat kerjasama antar daerah, untuk saling mendukung apabila terjadi musibah atau bencana.
“Untuk persoalan kebencanaan ini saya kira sangat urgen dan perlu disikapi segera, mengingat sebagian besar wilayah Sumatera Barat mempunyai resiko bencana,” terang ketum APKASI ini.
Sutan Riska berharap, dengan adanya kerjasama antar daerah, setiap wilayah dapat saling bahu-membahu menanggulagi dampak bencana atau musibah yang timbul kepada masyarakat.
“Pada dasarnya kita tidak menginginkan terjadi bencana, akan tetapi apabila itu datang, kita secara bersama mempunyai ikhtiar untuk saling membantu dan saling menguatkan,” pungkasnya. (roni)