MENTAWAI-Tingginya permintaan konsumsi daging babi di Kepulauan Mentawai yang mencapai 1000 ekor pertahun, turut menjadi peluang bisnis bagi peternak saat ini.
Selain untuk pasokan di beberapa wilayah di Kepulauan Mentawai, daging babi yang sudah di potong, juga dikirim ke beberapa daerah keluar Kepulauan Mentawai yang mencapai 4 ton per dua minggu dari Siberut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura kepada topsatu.com pada Jumat (25/3/2022).
“Masyarakat Kepulauan Mentawai mayoritas non muslim yang jumlahnya hampir 80 persen sehingga banyak yang mengkonsumsi daging babi, namun jumlah tersebut masih belum cukup. Terlebih pada kegiatan punen di Gereja yang mencapai 1000 ekor pertahun, di tambah untuk pesta-pesta dan lainnya di rumah-rumah masyarakat,” terangnya.
Dia melanjutkan, untuk saat ini harga daging babi dari Kepulauan Mentawai di Padang mencapai Rp120.000 per kilo.
Jenis babi yang biasanya dipelihara di kandang atau semacam penangkaran itu cukup banyak, mulai dari babi lokal, campuran hingga babi dari luar Indonesia berada di wilayah Siberut.
“Sedangkan di wilayah Tua Pejat sangat kurang peternak babi. Sejak adanya virus flu babi Afrika yang melanda, pasokan babi dari luar Indonesia saat ini dihentikan guna mencegah penularan kepada masyarakat,” tambah Hatisama Hura.(rian)