PAYAKUMBUH-Sebanyak 76 guru tahfidz SD dan SMP negeri yang ada bisa sedikit berbahagia, karena Pemerintah Kota Payakumbuh telah menaikkan dana insentif mereka pada tahun 2022 ini. Kanaikan itu dirasa perlu, mengingat tahun-tahun sebelumnya belum ada kebijakan itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril, didampingi Kabid PTK Danil Defo, kepada wartawan, Sabtu (2/4), mengatakan Pemko Payakumbuh merupakan yang pertama di Sumatera Barat menganggarkan insentif bagi para guru honor, tahfidz, dan guru TPA. Untuk tahun 2022 ada sebanyak 66 di SD negeri dan 10 di SMP negeri, gurunya ada dari sekolah, ada juga guru yang didatangkan dari luar sekolah. Dan tentunya telah memenuhi kriteria yang diminta pemerintah.
“Pada tahun 2022 ini, besaran insentifnya sebesar Rp400 ribu per orang dan ini lebih besar dibanding tahun 2021 yang honor guru tahfidz SD sebesar Rp164 ribu dan untuk guru tahfidz SMP sebesar Rp200 ribu. Untuk tahun 2022, insentif guru tahfidz di sekolah swasta tidak lagi kita anggarkan. Karena urusan insentif guru tahfiz di sekolah swasta sudah diserahkan kepada yayasan karena dianggap mampu secara finansial lembaga,” ujarnya.
Ditambahkan, tidak hanya pembelajaran tahfiz saja, guru tahfiz juga diminta membimbing dan memantau ibadah anak di sekolah selama program berjalan. “Pemerintah juga mengevaluasi sejauh mana kemampuan anak melalui lomba dan wisuda tahfidz. Kita juga sudah punya target minimal satu sekolah negeri ada yang wisuda tahfidz, dengan target hafalan disesuaikan dengan tingkat capaian hafalan anak atau jumlah juz yang dihafalnya,” tambahnya.
Selain itu, Dasril juga menyampaikan, pihaknya mendorong sekolah baik negeri maupun swasta mensupport dengan cara lain. Selain anggaran yang telah dianggarkan di dinas pendidikan, supaya optimalisasi program tahfiz bisa dikembangkan oleh sekolah. “Kami tetap akan terus menggerakkan ruh agama Islam di Payakumbuh. Guru tahfiz memiliki peran penting di tengah sendi kehidupan masyarakat, karena melalui mereka lahir para qori, hafiz, imam, mubaligh dan calon-calon pemimpin masa depan. Eksistensi guru tahfiz harus kita perhatikan,” pungkasnya. (207)