BUKITTINGGI – Lima muda-mudi digerebek warga di sebuah kontrakan di Kelurahan Pakan Kurai, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, Kamis (4/7) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tiga laki laki dan dua perempuan itu diamankan warga saat tidur-tiduran di dalam satu kamar. Ketiga laki laki itu berinisial MAP (17), WS (17) dan UA (17) yang mengaku berasal dari Malalak, Agam. Sedangkan yang perempuan berinisial SS (17) berasal dari Jambi dan M (17), warga Pelembayan. Kedua perempuan itu mengaku sebagai pelajar
di salah satu SMK swasta di Bukittinggi.
“Rumah itu sudah beberapa hari ini dipantau warga karena sudah sangat meresahkan,. baru tadi malam rumah itu digerbek warga dan didapati lima orang muda mudi itu didalam rumah tersebut,” ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk menghindari tindakan aksi anarkis warga,, maka kejadian itu langsung dilaporkan ke Satpol PP Bukittinggi, selanjutnya malam itu juga petugas Satpol PP mengiring mereka ke Kantor Satpol PP.
Menurut pengakuan M, ia bersama cowoknya tidak melakukan apa apa. Sedangkan SS mengaku mengontrak rumah itu bersama kakaknya. Karena kakaknya tidak sering di rumah maka ia mengajak M kawan sekolahnya untuk tinggal bersama.
Sementara itu, Kasi Ops Pol PP Bukittinggi Dodi Andresia mengatakan berdasarkan pengakuan mereka, teman laki lakinya sudah tiga malam menginap di rumah itu.
“Pada malam pertama teman laki lakinya berinisial UA datang dan menginap, kemudian malam ke dua datang lagi teman laki laki berinisial WS dan menginap, selanjutnya malam ke tiga atau malam penggrebekan datang lagi teman laki lakinya berinisial MAP,” jelas Dodi.
Ia menambahkan, M berpacaran dengan UA, kemudian SS berpacaran dengan WS, sedangkan MAP tidak ada pasangannya.
Terpisah Kepala Satpol PP Bukittinggi Syafnir membenarkan ke lima orang muda mudi itu kini telah diamankan di kantor Satpol PP Bukittinggi.
“Dari hasil pemeriksaan petugas sampai siang ini, tidak ditemukan unsur perbuatan mesum, mereka memang ditangkap warga di dalam satu kamar. Salah seorang dari mereka mengaku hanya berciuman saja. Orang tua mereka kami panggil ke Kantor Satpol PP, sampai saat ini mereka masih di sini,” ungkap Syafnir saat dihubungi singgalang melalui telepon selulernya. (gindo)