DHARMASRAYA – 391 warga Kabupaten Dharmasraya yang melakukan kegiatan cabut baiat masal di Gedung Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Rabu (27/4/2022) mengaku tidak tahu masuk dalam jaringan organisasi NII.
Salah seorang anggota jaringan NII yang mengikuti kegiatan cabut masal baiat AN (28) mengaku kanget ketika dirinya tercatat didalam jaringan NII. Ia mengenang diawal ketika sejumlah orang bertamu ke ruamahnya pada tahun 2019 lalu. Tamu tersebut mengajarkan dirinya tentang tata cara salat yang baik sesuai syariat islam dan ajaran baiknya lainnya.
“Tamu itu datang cuman sekali. Tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar hukum, apalagi sampai mengajak akan menjatuhkan kepemimpinan negara ini. Saya tidak tahu tamu yang datang itu adalah jaringan NII, karena dari penampilan dan cara mereka berdialog sangat sopan. Ketika saya tercatat dalam jaringan NII, saya kanget dan dirundung ketakutan, cemas dan stres. Alhamdulillah sekarang saya sudah lega karena sudah dilakukan pencabutan baiat,” ucapnya kepada Topsatu.com di sela- sela kegiatan tersebut.
Hal senada juga disampaikan, G (32). Katanya, pada tahun 2018 lalu dirinya kedatangan tamu dan mengajak ngobrol seputar ajaran agama islam. Ia pun pernah diajak satu kali mengikuti pengajian, hanya satu kali, setelah itu tidak pernah hingga sekarang. Ketika mengikuti pengajian tersebut disodorkan absen nama.
“Takut, cemas, sedih bercampur jadi satu ketika saya dinyatakan tergabung jaringan NII. Ditambah lagi NII terduga teroris. Sempat mau kabur, tapi niat itu saya batalkan karena ingat anak dan istri. Alhamdulillah sekarang saya lega karena sudah dilakukan pencabutan baiat,” pungkasnya.
Mantan anggota jaringan NII lainnya, H (30) mengaku hanya menerima tamu yang datang ke rumah sebanyak dua kali, dan tidak tahu menahu terkait NII.
“Sebagai warga yang baik, orang datang ke rumah, ya kita Terima dan tidak mungkin kita tolak,” ujarnya
Ia menyebutkan kedatangan tamu itu sebanyak dua kali dengan jumlah yang beragam.
“Kadang datang berdua dan bertiga, namun hanya sebagai tamu saja, ” terangnga.
Dengan adanya kejadian ini, ia dan keluarga berucap syukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan penjelasan secara baik kepada kami terkait NII ini.
“Yang pastinya mulai saat ini kami nyatakan setia kepada pancasila dan NKRI, ” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan itu Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah,
Kepala Ďatasemen Khusus ( Densus) 88 Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH. S.Ik. MH, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Purmanto, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, dan undangan lainnya. (roni)