PADANG – Sebanyak 108 kasus kecelakaan lalulintas terjadi selama Operasi Ketupat Singgalang 2022 yang telah berakhir 9 Mei lalu.
Dibandingkan dengan tahun lalu kasus kecelakaan lalulintas mengalami kenaikan 38 persen.
Dimana pada 2021 jumlah kasus kecelakaan lalulintas sebanyak 78 kasus.
“Ada kenaikan 30 kasus dibanding tahun lalu untuk jumlah kasus lakalantas,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas, AKBP Afriyani didampingi Kasubag Renmin Bag Ops Ditlantas Polda Sumbar, Kompol Febgendri.
Febgendri mengatakan, selain kenaikan jumlah kasus lakalantas, pada operasi Ketupat Singgalang 2022 kali ini, jumlah kematian akibat lakalantas juga mengalami kenaikan sekitar 67 persen.
“Tahun lalu hanya 9 kasus, pada tahun ini 15 kasus atau 15 orang meninggal dunia,” ujar Febgendri.
Selain mendata korban meninggal dunia, pihaknya juga mendata korban luka berat selama operasi Ketupat Singgalang 2022. Untuk luka berat tercatat sembilan kasus, tahun lalu hanya delapan kasus.
“Korban luka berat juga mengalami kenailan 13 persen dibanding tahun lalu,” katanya.
Sementara untuk korban luka ringan, pada tahun ini tercatat 194 kasus, apabila dibandingkan dengan tahun lalu juga mengalami kenaikan 65 persen.
“Tahun lalu hanya 118 kasus. Ada penambahan 77 kasus pada tahun ini,” ujarnya.
Untuk kerugian material juga mengalami kenaikan 267 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini tercatat total kerugian materil Rp401.950.000, tahun lalu Rp109.650.000. Artinya ada penambahan angka sebanyak Rp292.300.000.
Dikatakannya, selain mencatat jumlah kasus lakalantas, korban lakalantas dan kerugian materil, pihaknya juga menerapkan tilang pada pengendara ataupun pemudik.