PARIK MALINTANG – Jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menemukan 81 ekor hewan ternak yang teriveksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Padang Pariaman.
Berdasarkan temuan tersebut, pihak dinas pun telah mengambil kebijakan, yaitu dengan sementara menutup seluruh pasar ternak di daerah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman, Bustanil Arifin, kepada wartawan
menyebutkan, ada enam pasar ternak yang ditutup.
Diantaranya pasar ternak di Sungai Sariak, di Sintuak, Kampuang Dalam, Sungai Geringgiang dan pasar ternak di Pakandangan.
Penutupan itu telah dilakukan sejak Rabu (18/5) kemarin.
Ditutup untuk selama 14 hari atau dua pekan. Dan, tidak tertutup kemungkinan akan diperpanjang jika dalam kurun 14 hari terjadi lonjakan jumlah kasus PMK tersebut.
Kepada wartawan, Bustanil menjelaskan bahwa sementara baru detemukan 81 ekor hewan ternak (kerbau dan sapi)
yang terjangkit PMK.
Sekaitan itulah, pihaknya menerapkan masa inkubasi selama 14 hari.
“Jadi, lamanya penutupan pasar ternak itu sesuai engan masa inkubasi, yaitu dua pekan,” terangnya.
Nanti, ulas Bustanil, setelah masa inkubasi, kembali dianalisa. Jika tingkat penyebaran semakin tinggi maka berlaku lagi penutupan hingga kondisi kembali aman.
Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman pun mengimbau seluruh pemilik hewan ternak
supaya turut melakukan upaya pengecekan.
“Jika ternak terindikasi PMK, maka lakukan upaya pengobatan. Jangan lupa memisahkan
ternak yang terjangkit dengan ternak lainnya,” kata Bustanil mengingatkan. (213)