Pemkab Tanah Datar Berdayakan Petani Milenial

Bupati Eka Putra bersama petani milenial. (ist)

BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar berdayakan petani milenial dengan gerakan untuk mensejahterakan kehidupannya dalam bekerja dan mengabdi sebagai petani.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan program petani milenial ini sebagai upaya regenerasi tenaga kerja dibidang pertanian mengingat makin berkurangnya tenaga kerja disektor ini.

“Program petani milenial ini bertujuan menumbuhkan dan memotivasi kaum muda mau terjun ke dunia pertanian mengingat wilayah Tanah Datar sebahagian besar adalah pertanian,” ujarnya.

Menurutnya, petani milenial diberdayakan untuk meningkatkan pemahaman tentang petani milenial dan andalan, membentuk kepengurusan koordinator daerah dan kecamatan serta menyusun program kerja.

“Dengan adanya wadah petani milenial ini kita berharap meningkatnya jumlah generasi muda yang bergerak disektor pertanian, sehingga produktifitas usaha pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan baik on farm maupun off farm lebih meningkat dimasa mendatang,” jelasnya.

Sementaran, Bupati Eka Putra menyebut berbagai inovasi dan itu telah diaktualisasikan ke dalam empat Progul daerah dan diantaranya sudah mulai direalisasikan.

Katanya, selama ini tenaga kerja disektor pertanian didominasi orang-orang usia lanjut, perlu adanya upaya serius untuk mendorong generasi muda agar mau bekerja disektor pertanian

Eka Putra menyebut sektor pertanian termasuk penyumbang PDRB terbesar di Tanah Datar, dimana pada tahun 2020 mencapai 29,81% dan itu didominasi oleh tanaman pangan terutama usaha tani padi.

Dikatakan, pada tahun 2022 Pemkab telah menetapkan 10 progul dimana empat diantaranya pada sektor pertanian yaitu Bajak Gratis, AUTP/AUTSK, Pupuk Subsidi dan Jaringan Irigasi, dimana tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani.

“Salah satu permasalahan utama adalah SDM dibidang pertanian dimana saat ini sangat rendah produktifitas tenaga kerja karena didominasi golongan tua dengan tingkat pendidikan rendah. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peluang keterlibatan generasi muda atau kaum milenial menjadi harapan besar disektor ini,” ucapnya.

Bupati Eka Putra berharap dengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki kaum milenial diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pembangunan pertanian kedepannya yang bersifat maju, mandiri dan modern.

“Pertanian kedepan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi,” ulas Eka.

Sementara, petani milenial, tambah Eka, adalah petani yang berusia 17-39 tahun. Gerakan dibentuknya ini diyakini dapat mensejahterakan kehidupan berbangsa terkhusus untuk sektor pertanian.

Pertemuan tersebut merupakan sosialisasi petani milenial dan andalan kemarin di Islamic Center Pagaruyung diikuti Pejabat
Dinas Pertanian diikuti penyuluh pertanian kabupaten, koordinator BPP kecamatan dan petani milenial Tanah Datar. (ydi)