LIMAPULUH KOTA – Sebagai respon dari adanya pungutan liar (Pungli) di Objek Wisata Lembah Harau, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, mulai Senin (23/5) melakukan ujicoba penerapan tiket elektonik untuk memasuki objek wisata tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota Desri mengaku, penerapan tiket elektronik tersebut salahsatu alasannya karena adanya pungli.
“Namun tidak itu saja, saat ini seluruh jajaran pemerintah kabupaten kota di Indonesia sudah menerapkan sistem non tunai. Makanya kita dalam sepekan ini akan melakukan ujicoba tiket elektronik bekerjasama dengan Bank Nagari,” kata Desri, Senin (23/5) saat dihubungi Singgalang.
Dikatakan, setelah ujicoba selama sepekan, akan dilakukan evaluasi, dimana kurangnya akan diperbaiki dan disempurnakan. Selama ujicoba ini, petugas tiket akan didampingi pihak Bank Nagari agar tidak terjadi kesalahan.
“Namun yang pasti, untuk selanjutnya penerapan tiket elektronik ini akan terus dilakukan di Lembah Harau dan objek wisata lainnya di Limapuluh Kota,” jelasnya.
Terkait penerapan tiket elektronik ini, dia menjelaskan untuk fasilitasnya memang disediakan Bank Nagari, namun untuk kartunya bisa dipakai semua Bank.
“Kartu ATM yang dipakai tidak hanya Bank Nagari, tapi semua bank bisa diadopsi disana, hanya fasilitasnya saja yang disediakan Bank Nagari,” katanya.
Dikatakan, selain pungli, penerapan tiket elektronik itu juga untuk mencegah kebocoran serta dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Limapuluh Kota.
“Tahun 2021 lalu, PAD dari Harau mencapai angka Rp1,138 miliar. Sedangkan tahun ini, kita menargetkan mencapa Rp3 miliar. Hal ini mengingat antusias masyarakat berwisata ke Harau cukup tinggi dan juga kondisi Pandemi Covid-19 sudah mulai reda,” katanya. (benk)