Batusangkar– Bidang pendidikan merupakan sektor utama menjadi perhatian Pemkab Tanah Datar, karena merupakan sektor yang akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.
“Namun, untuk mencapainya dibutuhkan pendidikan berkualitas, dimana untuk melaksanakan pendidikan berkualitas juga ditentukan dari kurikulum pendidikan,” kata Wabup Richi Aprian saat sosialisasi IKM SMP dan launching klinik Kurikulum Dinas Pendidikan kemarin di aula sebuah hotel di Batusangkar.
Dikatakan Wabup, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan dalam mengembangkan kurikulum merdeka yang diberikan pada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Menurutnya, kurikulum ini implementasinya tidak dipaksakan secara langsung, sebab merupakan strategi implementasi kurikulum yang dilandasi kesadaran. Diwujudkan dalam bentuk pengalaman belajar dengan prinsip menjadikan lebih mudah dan efektif.
Wabup minta Dinas Pendidikan memberikan pendampingan, motivasi dan petunjuk pada guru SMP di Tanah Datar, karena tahun Pembelajaran 2022/2023 ada tiga pilihan pelaksanaannya, yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi
Kemudian menyinggung permasalahan akreditasi sekolah, Richi mengatakan tidak ada persyaratan akreditasi bagi siswa SMP untuk bisa masuk ke SMA biasa atau unggulan.
“Persoalan ini sudah ada jalan keluarnya, karena hasil pertemuan dengan Pemprov Sumbar dikatakan tidak ada aturan akreditasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),” katanya.
Sementara, Kepala Bidang SMP Devira Purnama mengatakan pelaksanaan kegiatan diikuti 56 Kepala SMP dan pengawas SMP.
Dikatakan, sosialisasi ini memberikan arahan dan bimbingan terhadap kurikulum merdeka, sekaligus juga launching klinik kurikulum Dinas Pendidikan sebagai sarana bagi sekolah yang ingin mendapatkan pendampingan dan penyelesaian masalah terhadap kurikulum baru ini. (ydi)